Selain itu, Haswandi juga mengatakan akan mempertimbangkan permintaan Andi mengenai izin kunjungan ke Rutan untuk 51 orang. Ia menegaskan, kunjungan itu tidak bisa dilakukan dalam waktu bersamaan.
Sebelumnya, permintaan menggunakan laptop dan e-book disampaikan Andi dalam sidang pekan lalu. Andi mengatakan, ia ingin banyak menghabiskan waktu dengan membaca dan menulis di dalam tahanan. Andi mengaku selama ini memang diperkenankan membaca buku dalam tahanan. Namun, ia memilih membaca lewat e-book karena koleksi bukunya lebih lengkap, khususnya untuk buku berbahasa Inggris.
"Semua buku baru bahasa Inggris bisa kita beli dan baca melalui e-book. Tanpa menunggu setahun sampai di Indonesia," katanya.
Andi mengatakan, e-book bisa dibaca di perangkat yang tidak memiliki fungsi alat komunikasi. Adapun laptop, menurut Andi, diperlukannya untuk menulis. Ia mengaku suka menulis tentang sosial politik. Selama ini ia hanya membuat tulisan tangan.
Andi menyadari bahwa penggunaan laptop dalam tahanan dikhawatirkan akan dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan pihak luar rutan. Untuk itu, ia meminta agar fungsi telekomunikasi di laptop dicabut atau dimatikan.