JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai pelaksanaan kampanye pada Pemilu 2014 jauh dari kemeriahan. Faktor menurunnya persepsi masyarakat terhadap anggota Dewan Perwakilan Rakyat dinilai turut memengaruhi penurunan tingkat partisipasi masyarakat dalam pesta akbar lima tahunan ini.
"Suasana kampanye 2014 tidak semeriah kampanye-kampanye pada pemilu yang lalu," ujar Akbar dalam perbincangan dengan sejumlah media di kediamannya, Senin (24/3/2014).
Mantan Ketua DPR RI yang sudah sembilan kali mengikuti pemilu sejak tahun 1977 ini menilai suasana kampanye kali ini paling sepi. Menurut Akbar, menghimpun massa sebanyak 3.000-4.000 orang saat ini sudah tergolong prestasi bagus. "Tapi pada masa dulu, pesertanya hitungan puluhan ribu," kata Akbar.
Dia melihat, menurunnya antusiasme publik terhadap kampanye partai-partai politik tak terlepas dari banyaknya calon anggota legislatif (caleg) incumbent yang maju dalam pemilu kali ini. Akbar tidak menampik bahwa pandangan masyarakat terhadap DPR kini tergerus akibat kasus-kasus politik.
Selain pudarnya citra DPR, kata Akbar, kemerosotan itu juga dipengaruhi oleh pudarnya kepercayaan publik terhadap partai. Menurutnya, sebagian besar calon anggota legislatif dari Golkar merupakan kader pendatang.
Kendati demikian, Akbar mengatakan bahwa partainya siap berkompetisi. Pada Pemilu 2014 ini, Partai Golkar menargetkan memperoleh 30 persen suara atau 170 kursi di DPR. Menurut Akbar, target ini terlalu tinggi, tetapi Golkar menyiapkan pendekatan baru dengan menyiapkan program visi pembangunan Indonesia hingga tahun 2045. "Kami harapkan dengan ide yang kami tawarkan itu bisa mengangkat suara Partai Golkar," kata Akbar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.