Bella (21), mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Depok, memutuskan bersedia menjadi simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) karena diajak oleh temannya. "Diajak (ikut kampanye) sama teman lewat BBM," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (20/3/2014) di Jakarta.
Bella yang sama sekali belum pernah mengikuti kegiatan politik aktif seperti kampanye setuju bergabung lantaran masa kampanye ini bertepatan dengan libur kuliah. Namun saat Kompas.com menanyakan seputar program partai pimpinan Suryadharma Ali, Bella tidak memberikan jawaban secara jelas.
"Wah saya tidak tahu ya. Ini ada di sini (brosur PPP)," tukasnya singkat sambil menunjuk brosur profil PPP yang dipegang rekannya.
Senada dengan Bella, simpatisan lainnya yang juga tergabung dalam partai nomor urut sembilan tersebut, Daniel (19) ikut kampanye karena dapat tawaran dari seorang teman. "Baru pertama kali (ikut kampanye). Ya biasa-biasa saja sih," jelas Daniel mengungkapkan kesan pertama kalinya ikut kampanye.
Daniel bertugas memegang satu sisi spanduk yang bertuliskan salah satu program PPP. Walaupun menurutnya biasa saja, Daniel tertarik ikut kegiatan tersebut karena dijanjikan akan menerima imbalan. "Saya enggak munafik ya, ikut ini memang dibayar. Lumayan lah, katanya Rp 150.000 - Rp 200.000," terang Daniel.
"Waktu di jalan tadi saya juga ditawarin sama orang Demokrat ikut punya dia, dibayar juga katanya," tambah Daniel. Dirinya mengatakan, honor ini bisa menambah uang saku untuk makan sehari-hari.
Pantauan Kompas.com, sejumlah belasan anak muda turun ke jalan di Bundaran HI dan sekitarnya, Kamis (20/3/2014) sejak pukul 15.00-16.30 WIB. Para simpatisan PPP itu terlihat beberapa kali mendatangi mobil yang sedang berhenti di belakang lampu merah sambil memberikan sepucuk bunga serta leaflet.
Beberapa simpatisan lainnya berdiri di pinggir jalan sambil berteriak lantang,"Pak nomor sembilan, Pak." Sembilan adalah nomor urut PPP.