JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Marzuki Alie tidak menampik bahwa partainya terus mengedepankan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam setiap kampanye politik. Hal itu dilakukan dengan kesadaran penuh bahwa SBY merupakan satu-satunya figur internal yang mampu mendongkrak dukungan publik terhadap Partai Demokrat.
"Saya teliti di dua kali pemilu, rakyat lebih memilih partai karena sosok tokoh," kata Marzuki di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/3/2014).
Marzuki menuturkan, partainya bisa saja menonjolkan figur selain SBY dalam kampanye politik. Cara itu pernah dicoba, tetapi belum menuai hasil seperti yang diharapkan. Selain kader internal, kata Marzuki, Partai Demokrat juga memiliki kandidat dari Konvensi Calon Presiden yang dapat menjadi juru kampanye nasional. Namun, kehadiran para kandidat ini tak kunjung menuai respons publik karena minimnya pemberitaan.
"Ya semuanya bisa ditokohkan, tapi memang tidak mudah. Saya juga kampanye, beriklan, tapi di daerah-daerah," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Partai Demokrat mengandalkan sosok SBY sebagai tokoh sentral yang dibanggakan. Presiden RI yang menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu dianggap telah berhasil membawa perubahan positif selama 10 tahun memimpin pemerintahan Indonesia.
Selama kampanye Partai Demokrat di Magelang, atribut-atribut kampanye—mulai dari spanduk, baliho, hingga umbul-umbul—bergambarkan SBY. Pada atribut kampanye itu, terpampang juga tulisan "Partai Demokrat, Partainya SBY".
Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Melani Leimena Suharli mengatakan, partainya percaya bahwa SBY selaku Ketua Umum mampu menjadi magnet yang menggerakkan pilihan publik kepada partainya. Oleh karena itu, kata Melani, SBY dipilih menjadi juru kampanye nasional Partai Demokrat.
Menurut Melani, sosok SBY masih disukai publik, khususnya masyarakat di Jakarta. Ini karena publik menganggap SBY sukses dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.