JAKARTA, KOMPAS.com — Juru kampanye PDI Perjuangan, Joko Widodo, menyerukan kepada massa partainya untuk bekerja secara baik agar partainya menang dalam pemilu untuk lembaga legislatif pada 9 April 2014. Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, ia mengandaikan massa PDI Perjuangan dapat membuat hari pencoblosan menjadi "merah" seperti warna bendera partai tersebut.
Hari ini, PDI Perjuangan mendapatkan kesempatan melakukan kampanye pada hari pertama masa kampanye di Jakarta. Setelah berkampanye di Gedung Budi Utomo, Jakarta Pusat, Jokowi dan rombongan petinggi PDI Perjuangan berkeliling Ibu Kota.
Di Stadion Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Jokowi dan para calon anggota legislatif partai berlambang banteng itu sudah ditunggu oleh ratusan kader dan simpatisan partai. Dalam orasinya, Jokowi meminta agar pendukung PDI Perjuangan mengawal keberlangsungan pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) hingga surat suara dibawa ke kelurahan ataupun kecamatan.
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan itu juga meminta agar semua kader dan pendukung partai bekerja keras memenangkan partai pada pileg bulan depan. Hasil pileg itu akan sangat penting bagi langkah PDI Perjuangan pada pemilu presiden nanti.
"Semuanya harus dimerahkan pada 9 April yang akan datang. Apakah saudara siap dengan kerja, banteng masuk Istana? Apakah saudara siap memerahkan Indonesia, siap memerahkan Jakarta?" tanya Jokowi di hadapan ratusan pendukung partai, Minggu (16/3/2014).
Mendengar hal itu, massa menjawab dengan serempak, "Siap!" Jokowi berharap agar pendukung partainya dapat mengajak kerabat dan juga tetangga untuk memilih partai bernomor urut 4 tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo meminta masyarakat, terutama kader partainya, untuk memberikan masukan dan kritik selama pileg berlangsung. Calon anggota legislatif PDI-P pada Daerah Pemilihan III, Effendi MS Simbolon, menekankan dalam orasinya bahwa tidak ada rekayasa dalam kampanye PDI-P. "Kita apa adanya. Tidak ada korupsi. Saatnya wong desa (Jokowi) yang jujur memimpin negeri," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.