Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: TNI Jadi Solusi Atasi Asap

Kompas.com - 15/03/2014, 09:33 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko menginstruksikan kepada prajurit TNI untuk memadamkan api dan asap di wilayah Riau. Instruksi itu disampaikan Moeldoko ketika memimpin gelar kesiapan Satgas TNI dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.

"Tugas pokok personil di lapangan, memadamkan api, asap selama 21 hari atau 3 minggu, akan disesuaikan dengan perkembangan lingkungan di kawasan Riau dan sekitarnya," kata Moeldoko di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (15/3/2014). .

Moeldoko mengatakan, konsep operasi penanggulangan bencana asap dibagi tiga, yakni memadamkan api, melakukan penindakan hukum terhadap pelaku pembakaran, dan memberikan pelayanan kesehatan masyarakat. Proses penegakan hukum menjadi tugas kepolisian. TNI membantu memberikan pelayanan kesehatan.

ARIMBI RAMADHIANI Panglima TNI Jenderal Dr. Moeldoko memimpin gelar kesiapan Satgas TNI dalam rangka pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Sabtu (15/3/2014) di Base Ops TNI Halim Perdana Kusuma.


TNI mengirimkan 1.800 personil ke Riau dengan rincian 900 prajurit TNI Angkatan Darat, 450 prajurit TNI Angkatan Laut, dan 450 TNI Angkatan Udara. Sebelumnya, TNI sudah mengirimkan 925 personil ke Riau dengan rincian 900 prajurit Angkatan Darat dan 25 prajurit Angkatan Udara.

Para prajurit itu akan diangkut dengan 10 pesawat Hercules secara bertahap. Awalnya, TNI menyiapkan 12 Hercules, tetapi satu pesawat dipakai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, satu pesawat lainnya dikirim ke Papua. TNI juga mengirimkan satu unit helikopter dan beberapa truk ke Riau untuk membantu pemadaman. Satgas akan melakukan modifikasi cuaca hingga water bombing.

Kepada para prajurit yang dikirim, Moeldoko meminta agar mereka menjaga kesehatan masing-masing dengan menggunakan masker. Moeldoko juga menginstruksikan prajuritnya memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat. "Kehadiran prajurit-prajurit TNI adalah sebuah solusi. Persoalan harus selesai," katanya.

Sebelumnya, Presiden SBY hari ini bertolak ke Riau untuk mengawasi langsung usaha pemadaman api dan asap. Presiden menginstruksikan usaha pemadaman diintensifkan sehingga masalah asap dapat segera selesai. Presiden juga memerintahkan semua sumber daya transportasi dikerahkan, baik darat maupun udara.

Presiden mengatakan hal itu seusai memimpin rapat jarak jauh yang diikuti, antara lain, Wakil Presiden Boediono di Jakarta dan Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Riau. Presiden juga memutuskan meningkatkan intensitas operasi terpadu pemadaman api dan kabut asap selama tiga minggu.

Operasi terpadu dipimpin Kepala BNPB Syamsul Maarif yang dibantu seorang wakil dari unsur TNI dengan pangkat mayor jenderal. TNI diperintahkan pula untuk meningkatkan bantuan dengan mengirim kekuatan setara satu brigade yang terdiri dari 2 batalyon TNI Angkatan Darat, 1 batalyon Marinir TNI Angkatan Laut, dan 1 batalyon Pasukan Khas TNI Angkatan Udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com