"Saya ucapkan selamat kepada Jokowi dan Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDI-P). Namun, ini akan sangat miris bagi masyarakat Jakarta karena Jokowi rela meninggalkan orang yang telah memilihnya demi mementingkan ambisi partai," kata pengamat dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, Jumat. Menurut dia, perkembangan politik ini akan membuat masyarakat Jakarta sedih dan kecewa.
Hendri mengatakan, Jokowi diusung menjadi calon presiden oleh PDI-P memang wajar dan bisa diduga. Tak dipungkiri bila Jokowi merupakan kader partai itu yang sedang meroket dan dielu-elukan banyak orang. Namun, menurut dia, pengusungan Jokowi saat ini menjadi calon presiden adalah terlalu dini.
Seharusnya, lanjut Hendri, Jokowi menyelesaikan dulu tugasnya di Jakarta. "Ini karena Jokowi sedang menjadi tren, bukan karena kinerja Jokowi yang hebat. Buktinya, adakah keberhasilan yang telah diraih Jokowi selama memimpin DKI? Hampir tidak ada, kecuali pola blusukan-nya. Buktikan janjinya dulu saat akan dipiih sebagai gubernur, jangan ingkar janji," ujar dia.
Jika sudah telanjur ditetapkan seperti ini, kata Hendri, Jokowi harus memastikan diri memenangkan pemilu presiden. Bila sampai kalah, ujar dia, dampak negatif bagi PDI-P tidak akan terbayangkan. "Jokowi tidak boleh kalah karena kalau kalah, tren Jokowi akan pudar dan itu akan berimbas pada popularitas PDI Perjuangan," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.