JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menilai, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo lebih mementingkan kepentingan PDI Perjuangan dibanding warga Jakarta terkait kunjungan ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, Rabu (12/3/2014). Jokowi berkunjung bersama Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri dan elite PDI-P lain.
"Kalau konteksnya itu, ya memang benar Jokowi mendahulukan kepentingan partai," kata Hamdi di Wisma Nusantara, Jakarta, Kamis (13/3/2014).
Hamdi mempertanyakan apakah kepergian Jokowi ke Blitar memiliki keterkaitan dengan urusan DKI Jakarta. Menurut dia, sebagai seorang pejabat publik, Jokowi tidak seharusnya melakukan kegiatan yang tak berkaitan dengan urusan DKI di hari kerja.
Terkait dengan makna kunjungan itu, Hamdi menilai hal itu dapat dimaknai sebagai sinyal bahwa mantan Wali Kota Solo itu akan ditetapkan sebagai calon presiden dari PDI-P.
"Walaupun bagi sebagian orang terlihat wajar. Orang-orang kan akan bertanya-tanya. Tapi kalau kedua tokoh makin dekat, artinya ada kepentingan berdua yang punya satu kepentingan yang sama," imbuhnya.
Dia menambahkan, Megawati pasti menyadari bahwa Jokowi saat ini menjadi magnet pemilihan. Suka tidak suka, kata Hamdi, Jokowi digandrungi oleh masyarakat sehingga dapat memberi efek positif terhadap suara PDI-P dalam pemilu legislatif.
"Ketum (Megawati) kan concern-nya memenangkan pileg. Keberhasilan ketum diukur juga dari berapa banyak event elektoral yang dia menangi. Sekarang kinerja yang paling dekat, ya pileg," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.