JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Arbi Sanit mengatakan, legitimasi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semakin anjlok menjelang berakhirnya pemerintahan di 2014. Hal tersebut, kata dia, dibuktikan dengan semakin menurunnya elektabilitas Partai Demokrat yang tercemin dalam berbagai hasil survei.
"Jadi menjelang pemilu 2014 seakan-akan kekuasaan sekarang semakin vakum," kata Arbi dalam acara diskusi dan dialog rangkaian hari lahir ke-54 Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kantor Pengurus Besar Nadhlatul Ulama, Jakarta, Senin (10/3/2014).
Arbi menambahkan, kondisi ini juga tercermin dengan semakin goyahnya koalisi yang dibangun Partai Demokrat. Parpol anggota koalisi seperti Partai Golkar, kata dia, juga ikut mengambil keuntungan dari semakin menurunnya tingkat kepercayaan terhadap Demokrat.
Dia pun mengkritik cara-cara kotor yang digunakan Partai Golkar untuk menghantam SBY dan Partai Demokrat. Ia memberi contoh politisasi kasus Bank Century melalui Dewan Perwakilan Rakyat.
Seperti diberitakan, tingkat elektabilitas Partai Demokrat terus menurun. Seperti hasil survei Cirus Surveyor Group yang dirilis akhir pekan lalu, elektabilitas Demokrat berada di urutan 5 dengan angka 7,26 persen. Demokrat bersaing ketat dengan PKB sebesar 7,82 persen dan PPP 7,26 persen.
Selain karena kinerja pemerintah, merosotnya elektabilitas Demokrat dinilai akibat terseretnya kader-kader elite Demokrat dalam kasus korupsi.