Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kapal Basarnas dan Pesawat Patroli TNI AU Ikut Cari Malaysia Airlines

Kompas.com - 10/03/2014, 11:19 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, Indonesia akan mengirimkan dua kapal milik Badan SAR Nasional (Basarnas) dan sebuah pesawat patroli milik TNI Angkatan Udara untuk membantu proses pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370. Pesawat tersebut hilang kontak dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada Sabtu (8/3/2014) lalu.

"Hari ini menyusul pesawat angkatan udara patroli maritim dan sedang disiapkan dua kapal lagi dari Basarnas untuk bersama-sama mencari bantuan dan pertolongan," kata Djoko di Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Senin (10/3/2014).

Djoko mengatakan, sebelumnya Indonesia telah menyiapkan lima unit KRI dan sebuah pesawat milik TNI Angkatan Laut untuk membantu proses pencarian tersebut. Rencananya, kapal dan pesawat itu akan bertolak ke lokasi pencarian pada hari ini.

Bantuan yang dikirimkan Indonesia akan bekerja di bawah koordinasi otoritas Malaysia. Ia mengatakan, Indonesia dan Malaysia sudah sering melaksanakan latihan untuk menanggulangi persoalan seperti ini sehingga koordinasi antarnegara berjalan tanpa hambatan. 

"Ini kan di laut yang luas. Negara mana pun untuk kasus-kasus seperti ini wajib kita membantu. Dan, aturan internasional, suatu kewajiban bagi negara mana pun untuk membantu pencarian," katanya.

Pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines itu bertolak dari Kuala Lumpur pada Sabtu (8/3/2014) pukul 00.41 waktu setempat dan hilang kontak pada pukul 02.40. Sesuai jadwal, pesawat seharusnya mendarat di Beijing pukul 06.30 waktu setempat pada hari yang sama.

Data paling mutakhir menunjukkan bahwa pesawat itu membawa 239 penumpang. Dari jumlah tersebut, 153 penumpang adalah warga negara China. Ada pula 38 penumpang warga negara Malaysia dan tujuh warga negara Indonesia.

Upaya pencarian terus dilakukan dengan bantuan lintas negara, mulai dari Vietnam, Indonesia, hingga China. Hingga kini, belum diketahui penyebab hilangnya kontak pesawat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com