Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Tak Ada Partai Dominan, Koalisi Jadi Pilihan

Kompas.com - 09/03/2014, 21:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil perolehan suara dalam pemilihan anggota legislatif 2014 diperkirakan akan tersebar ke sejumlah partai politik. Tidak akan ada partai yang memiliki suara dominan, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golkar.

Dua partai yang selama ini bersaing ketat dalam berbagai survei itu hampir dipastikan tetap harus berkoalisi dalam mengusung calon presiden dan wakil presiden. Hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, perolehan suara PDI Perjuangan dan Partai Golkar tidak mencapai 25 persen sebagai syarat mengajukan pasangan capres-cawapres.

"Ada kecenderungan tidak ada partai yang sangat dominan karena belum ada partai yang dapat 25 persen hingga bisa mencalonkan capres-cawapres. Masih agak jauh," ujar peneliti SMRC Djayadi Hanan dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (9/3/2014).

SMRC melakukan tiga simulasi dalam menentukan tingkat keterpilihan 12 partai politik yang ada. SMRC bertanya kepada responden dengan sistem top of mind atau jawaban spontan. Hasilnya, PDI-P mendapat 11,4 persen dan Partai Golkar 9,8 persen. Di posisi ketiga adalah Partai Demokrat dengan 6,4 persen, Gerindra (5,6 persen), dan PKB (4,5 persen).

Survei itu juga menanyakan kepada responden dengan memberikan daftar 12 partai. Hasilnya peringkat partai tidak berubah karena seluruh partai mengalami kenaikan suara. PDI-P menjadi 14,9 persen, Golkar 13,3 persen, Demokrat 8,2 persen, Gerindra 7,5 persen, dan PKB 6,3 persen.

SMRC juga bertanya kepada responden dengan simulasi memilih menggunakan kertas suara. Lagi-lagi peringkat seluruh partai tidak berubah. Suara PDI-P menjadi 16,4 persen, Golkar (15 persen), Demokrat (10,4 persen), Gerindra (8,6 persen), PKB (7,7 persen).

Menurut Djayadi, simulasi menggunakan kertas suara merupakan potret tingkat keterpilihan yang mendekati realitas. "Dari sini juga terlihat adanya tiga peta kekuatan yang akan terbentuk," ujar Djayadi.

Menurut dia, peta kekuatan itu terdiri dari kelompok PDI-P dan Partai Golkar pada lingkaran pertama. Partai Demokrat, Gerindra, dan PKB berada di kelompok kedua. Kelompok ketiga diisi oleh partai menengah, yakni PPP, PAN, PKS, Hanura, dan Nasdem. Djayadi mengatakan, tiga kelompok kekuatan ini cenderung tidak akan berubah jika seluruh partai melakukan sosialisasi dan kampanye yang seimbang.

Survei SMRC ini dilakukan pada 10-20 Februari. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 1.520 orang yang tersebar di 66 daerah pemilihan besar di Indonesia. Margin of error survei ini kurang lebih 2,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com