Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan SBY, Rano Curhat 14 Ancaman Bencana di Banten

Kompas.com - 05/03/2014, 15:08 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BANTEN, KOMPAS.com
— Wakil Gubernur Banten Rano Karno menceritakan soal rawannya Banten terhadap bencana alam di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Rano memaparkan, Banten bisa terkena bencana gempa, gunung api, hingga tsunami. Politisi PDI Perjuangan itu berharap peran Badan SAR Nasional (Basarnas) dalam menghadapi ancaman bencana itu.

"Bapak Presiden, pemerintah daerah harapkan dan dorong peran Basarnas, karena Provinsi Banten secara geografis dan demografinya rawan akan terjadi 14 jenis bencana," ujar Rano dalam sambutannya di acara HUT ke-42 Basarnas di Pelabuhan Merak, Rabu (5/3/2014).

Rano mengatakan, peristiwa bencana alam yang kerap terjadi di Banten meliputi banjir, longsor, dan suasana ekstrem. Berdasarkan catatan sejarah, Rano mengingatkan akan dahsyatnya letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883. Erupsi Krakatau saat itu setara dengan 200 megaton TNT atau 20 kali bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Jumlah korban jiwa mencapai 36.714 jiwa yang berasal dari belasan kampung di pesisir Banten.

Menurut Rano, potensi bencana dari Gunung Krakatau masih belum selesai karena pertumbuhan Anak Gunung Krakatau cukup cepat. "Per bulan 5 cm, dan setiap tahunnya tinggi anak Krakatau bertambah sekitar 50 cm dan lebih lebar 100 cm," tutur Rano.

Saat ini, Anak Gunung Krakatau memiliki tinggi 230 meter di atas permukaan laut. Sementara Gunung Krakatau yang dulu meletus memiliki ketinggian 813 mdpl. Rano juga memaparkan, intensitas aktivitas Anak Gunung Krakatau cukup aktif. Pada tahun 1927-1930, anak Krakatau mengeluarkan abu vulkanik sekitar 16 kali dan pada tahun 1931-1960 sekitar 43 kali.

"Ratusan kali sampai sekarang," kata Rano.

Di samping ancaman bencana alam itu, Rano juga mengutarakan, Banten rawan terkena ancaman bencana industri atau kegagalan teknologi. Pasalnya, ada 76 industri kimia di Banten yang berada di sepanjang pantai mulai dari Anyer sampai Bojonegoro. Industri ini, kata Rano, akan langsung terkena dampak jika tsunami menerjang Banten.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Banten berada dalam zona tumbukan lempeng Australia dan Eurasia yang menjadi sumber utama tsunami. "Gelombang tsunami hanya butuh 30-60 menit sampai pantai sehingga memberi peringatan akan sangat singkat. Apalagi kalau menghancurkan industri kimia di pesisir, maka akan semakin tinggi risiko," katanya.

Untuk menghadapi itu, Rano meminta adanya perencanaan terpadu yang sejalan dengan paradigma dalam penanggulangan bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com