"Kalau kemudian perdebatan itu diperlukan untuk wacana pengembangan dan pembangunan Indonesia ke depan, saya kira perlu ya," kata Heryawan seusai menjadi pembicara di kampus Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Jalan Dipatiukur, Bandung, Jawa Barat, Selasa, (4/3/2014).
Menurut Heryawan, debat kandidat menjelang pemilu adalah tradisi dalam negara demokrasi. Dia mencontohkan, praktik tersebut juga terjadi di negara seperti Amerika Serikat, dengan alokasi waktu bagi setiap kandidat lebih lama daripada debat serupa yang pernah digelar di Indonesia.
"Di Amerika, peserta debat kan cuma sedikit (cuma dua). Jadi, setiap kandidat bisa dikasih kesempatan berbicara sampai 15 menit, bahkan setengah jam sekaligus," ujar Heryawan. Sementara itu, di Indonesia, kata dia, jumlah kandidat calon presiden setelah reformasi selalu lebih dari dua pasangan.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengajak 11 peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat untuk berdiskusi membahas rencana berdebat dengan capres dari partai lain. Usul ini disampaikan Yudhoyono seusai menyaksikan langsung debat kandidat peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, di Bogor, Minggu (2/3/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.