Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dino Patti Djalal Berambisi Dongkrak Elektabilitas Hingga 80 Persen

Kompas.com - 27/02/2014, 17:06 WIB


PADANG, KOMPAS.com — Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal menargetkan elektabilitasnya naik menjadi 80 persen sehingga mampu memenangkan pertarungan tersebut.

"Survei Pusat Data Bersatu menyebutkan elektabilitas saya 40 persen dan ambisi saya angka itu bisa naik menjadi 80 persen," kata Dino seusai acara orasi ilmiah "Visi Indonesia di Abad 21" di Universitas Bung Hatta, Padang, seperti dikutip dari Antara, Kamis (27/2/2014).

Dino mengaku sudah mempersiapkan strategi untuk meningkatkan elektabilitasnya, seperti sering berkunjung ke media. Selain itu, ia akan sering menemui masyarakat untuk lebih banyak mendapat dukungan.

"Saya juga memopulerkan diri dalam iklan di bioskop, dan dalam waktu dekat ikut dalam iklan masyarakat," ujarnya.

Dino optimistis elektabilitasnya meningkat dalam waktu dua bulan. Dia mencontohkan bagaimana Joko Widodo dan Ganjar Pranowo membangun popularitasnya dalam waktu cepat, dan peningkatannya signifikan.

"Saat ini pemilih yang banyak dari kelas menengah, anak muda, dan wanita. Saya ingin menggarap ke segmen lain dengan lebih banyak turun ke pesantren dan pelosok," kata mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat itu.

Dino juga menyinggung diperlukannya sistem meritokrasi di setiap partai politik di Indonesia. Hal itu agar setiap orang memiliki peluang yang sama dalam politik dan pemerintah di Indonesia dengan bersaing secara sehat.

"Sistem meritokrasi di Indonesia masih lemah di parpol dan birokrasi di Indonesia. Hal itu karena masih banyak yang berkualitas tidak mau ke parpol," ucapnya.

Kondisi itu, menurut dia, menyebabkan banyak orang masuk parpol dengan tujuan mencari uang. Akhirnya, banyak anggota legislatif yang terlibat kasus korupsi sehingga berdampak pada penurunan tingkat kepercayaan masyarakat pada parpol.

"Parpol dihadapkan kondisi menurunnya kepercayaan masyarakat pada parpol sehingga perlu reformasi internal, penguatan idealisme, dan meritokrasi yang menjadi pedoman utama," katanya.

Dino juga menyinggung calon legislatif saat ini yang 95 persen adalah incumbent. Hal itu dianggapnya menjadi tantangan untuk menyakinkan masyarakat bahwa Pemilu 2014 berbobot dan berkualitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com