Dia mengatakan, mengikuti konvensi rakyat ini merupakan keseriusannya mencalonkan diri menjadi presiden seusai gagal mengikuti konvensi Partai Demokrat.
“Apa yang saya lakukan di Sangatta (Kutai Timur), saya tidak bisa menyebutkan prestasi diri saya satu-satu, itu orang lain yang menilai. Ada tidak bupati, gubernur, menteri yang mencabut izin perusahaan asing? Kalau itu dikatakan prestasi terserah, tidak juga tidak masalah. Tapi saya paling anti-menyebut diri saya berprestasi,” katanya (21/2/2014).
Ditanya mengenai kesiapannya "nyapres", Isran Noor menyatakan percaya diri. Bahkan, ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ini meminta masyarakat untuk menilainya selama menjadi Bupati Kutai Timur. Dia menyebut banyak hal yang bisa dipelajari apa yang telah ia lakukan. “Saya siap. Kalau tidak siap, untuk apa saya mengikuti konvensi?” tandasnya.
Terkait target, Isran mengaku tak punya target akhir. Dia hanya mengikuti keinginan rakyat, dan serius terjun ke dalamnya. Sedangkan keputusan keikutsertaannya di konvensi rakyat, Isran mengaku didaftarkan oleh komite karena dinilai mampu. “Saya ikuti konvensi rakyat, karena saya diikutkan oleh komite,” katanya.
Meski demikian, Isran beranggapan menjadi presiden merupakan tujuan akhirnya di dunia politik. Jika gagal, sebut Isran, ia akan istirahat dari dunia politik. Dia juga akan tegas menolak jika mendapat tawaran kursi menteri di kabinet mendatang.
“Tidak untuk tawaran menteri. Saya berjuang untuk kepentingan yang lebih besar. Pasca-2016 seusai masa jabatan Bupati Kutai Timur habis, saya akan istirahat kalau saya gagal,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.