Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Wali Kota Cengeng, Risma Tak Keberatan

Kompas.com - 20/02/2014, 18:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merasa tak keberatan jika dirinya disebut cengeng karena kerap menangis di hadapan publik. Dia mengaku enggan mengurusi hal-hal seperti itu.

"Biarin ndak apa-apa. Saya sudah katakan saya ndak urus, saya maunya ngurusin warga Surabaya saja," kata Risma di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2014).

Namun, dia merasa keberatan jika dirinya disebut cengeng dan kerap menangis karena takut kehilangan jabatan. Dia mengatakan, jabatan yang diembannya sebagai Wali Kota Surabaya saat ini hanyalah titipan dari Tuhan.

“Saya nangis itu sebetulnya bukan karena jabatan saya. Bagi saya semua ini titipan. Sebulan, dua bulan, bagi saya itu tidak beban. Karena itu meringankan beban pertanggungan saya itu di depan Tuhan,” ujar dia.

Seperti diberitakan, saat ini jabatan Risma sebagai Wali Kota Surabaya dikabarkan sedang terancam karena perseteruannya dengan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih, Wisnu Sakti Buana. Dia menilai, pemilihan Wisnu tidak transparan dan tidak sesuai prosedur. Bahkan pelantikan Wisnu itu disebut sebagai upaya menjatuhkan Risma.

Lebih jauh Risma mengungkapkan, dirinya kerap menangis karena selalu teringat oleh masyarakatnya di Surabaya. Dia mengaku sangat sedih jika sudah melihat serta mendengarkan keluhan-keluhan rakyatnya, terutama mereka yang masih anak-anak.

"Kalau saya punya prisnsip, apa tidak boleh? Saya itu nangisi anak-anak. Kalau teman-teman tahu apa yang saya kerjakan dengan anak-anak itu, saya yakin akan nangis mendengarkan cerita anak-anak itu. Tolong dicermatin kapan saya nangis. Saat saya menceritakan anak-anak itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com