"Saya enggak mau komentar soal itu. Nanti subyektif. Nanti PKS marah," seloroh Gamawan saat dijumpai di kantor Wakil Presiden, Kamis (20/2/2014).
Gamawan mengatakan saat seseorang terpilih sebagai kepala daerah, maka seharusnya loyalitas kepartaian dihilangkan.
"Prinsip ini yang saya kira perlu dilakukan. Tidak boleh mencampurkan kepentingan partai dengan pemerintahan," ucap mantan Gubernur Sumatera Barat dan Bupati Solok ini.
Sebelumnya, sebuah video berisi pidato terakhir Wali Kota Padang, Fauzi Bahar, marah-marah beredar di YouTube. Dalam video berdurasi 3 menit 31 detik, Wali Kota mengritik Gubernur Provinsi Sumatera Barat dianggap menjadikan kantor gubernur sebagai kantor partai politik.
"Jangan dijadikan kantor gubernur itu kantornya partai, PKS. Enggak boleh, enggak boleh. Harus gubernur adalah gubernurnya yang dipilih kita bersama. Harus Gubernur Provinsi Sumatera Barat," kata Fauzi.
Dalam video itu, Fauzi juga mengkritik pendemo yang dianggap suruhan Gubernur Provinsi Sumatera Barat. Fauzi menuding pendemo sebelumnya berkumpul di kantor Gubernur Sumatera Barat, lalu memakai mobil berbendera PKS dan berdemo ke kantor Wali Kota Padang. Wali Kota Padang juga mengucapkan kata-kata penolakan Kota Padang dipimpin orang dari PKS.
"Sampaikan kepada sanak saudara semuanya, kalau PKS jadi lagi, kacau negeri ini," ucapnya.
Dia juga terlihat menggerutu sambil mengucapkan kata-kata kasar saat turun dari panggung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.