Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Anung: Disadap, Nikmati Saja

Kompas.com - 20/02/2014, 16:36 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung mengatakan, penyadapan pada sejumlah tokoh PDI-P tidak hanya menyasar ke Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo. Ia mengaku pernah menjadi korban penyadapan dari pihak tertentu. Pramono menuturkan, rivalitas selalu meningkat setiap menjelang bergulirnya waktu pemilihan umum. Terkait penyadapan, ia menganggap wajah politik Indonesia belum dewasa ketika cara-cara ilegal seperti itu masih dilakukan untuk mencari kelemahan lawan politik.

"Sebenarnya penyadapan bukan hanya kepada Bu Mega dan Pak Jokowi, saya juga berulang kali," kata Pramono, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (20/2/2014).

Ia melanjutkan, pada hari ini dirinya sempat menelepon Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Di tengah perbincangan dengan Megawati, Pramono menuturkan kekhawatirannya jika pembicaraan melalui telepon itu disadap. Namun, Megawati selalu menanggapinya dengan enteng.

"Biar saja Pram disadap, yo ora opo-opo," kata Pram menirukan ucapan Megawati.

Meski menyadari menjadi target penyadapan, Pramono enggan menuding siapa pun sebagai pelakunya. Ia memilih bersikap sewajarnya, dan mengaku merasa beruntung karena selalu ada yang mengawasinya.

"Saya tidak mau berprasangka karena tidak punya data. Tapi dari pembicaraan beberapa tokoh partai sering kali kita merasakan ada sesuatu seperti orang mendengarkan. Kita tidak mau berlebihan, disadap ya kita nikmati saja," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa pihaknya menemukan tiga alat sadap di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), di Menteng, Jakarta Pusat. Alat sadap itu ditemukan di ruang tamu, ruang makan, dan kamar tidur Jokowi.

Pada awalnya, Tjahjo mengatakan bahwa tiga alat sadap itu ditemukan setelah PDI-P melakukan penggeledahan di rumah Jokowi. Setelah dikonfirmasi, Tjahjo meralat perkataannya bahwa informasi tentang tiga alat sadap itu ditemukan oleh tim pengawal Jokowi yang kemudian disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat PDI-P.

Selain di rumah dinas Jokowi, kata Tjahjo, operasi intelijen oleh pihak tertentu juga menyasar ke Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, sampai saat ini Megawati hampir selalu diikuti oleh tim intelijen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com