Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tolak Rencana Penggunaan Mitra Panitia Pengawas Lapangan

Kompas.com - 20/02/2014, 15:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Tak hanya dana saksi partai politik yang dibatalkan pemerintah, Kementerian Dalam Negeri juga menyatakan menolak rencana penggunaan mitra pengawas pemilu di lapangan (PPL). Hal ini karena mitra PPL dianggap tak memiliki landasan hukum. Sehingga anggaran bagi mitra PPL bisa jadi akan dipersoalkan di kemudian hari.

"Saya khawatir untuk memberikan dana rekomendasi itu terus terang saja. Karena namanya belum ada di undang-undang, nanti saya yang dipersoalkan lagi karena Mendagri merekomendasikan sesuatu yang tidak ada dalam Undang-undang. Saya ikut bertanggung jawab," ujar Gamawan di kantor Wakil Presiden, Kamis (20/2/2014).

Menurut Gamawan, Badan Pengawas Pemilu lebih baik mengoptimalkan keberadaan panitia pengawas lapangan (PPL). Bahkan, kata Gamawan, pemerintah pun setuju jika jumlah Panwaslu ditambah.

"Jumlahnya saja PPL ditambah sehingga mitra PPL yang tidak ada lembaga di undang-undang itu tidak bermasalah. Ya mudah-mudahan diam saja di situ, PPL saja yang dioptimalkan," ujar Gamawan.

Adapun, keberadaan Mitra PPL ini digagas oleh Bawaslu. Mitra PPL adalah pengawas lapangan Bawaslu di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berjumlah 2 orang. Mereka direkrut mayoritas dari kalangan mahasiswa.

Anggaran mitra PPL yakni Rp 800 miliar sempat dibintangi Kementerian Keuangan, tapi belakangan disetujui. Namun, polemik kemudian muncul saat ada wacana pembiayaan untuk dana saksi parpol. Bawaslu pun sudah menduga dana bagi mitra PPL akan dicoret menyusul penolakan yang terjadi pada dana saksi parpol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com