Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senin-Jumat Menteri Wajib Fokus Bekerja

Kompas.com - 20/02/2014, 08:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta para pembantunya di Kabinet Indonesia Bersatu II yang terlibat dalam partai politik sebagai pengurus atau calon anggota legislatif tetap fokus tugas masing-masing pada Senin-Jumat. Aktivitas politik menghadapi Pemilu 2014 hanya diberi waktu Sabtu dan Minggu.

Arahan Presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ini ditindaklanjuti Sekretaris Kabinet Dipo Alam dengan membuat surat edaran. ”Presiden dalam beberapa kali sidang kabinet sudah menyampaikan agar menteri tetap fokus pada tugas dan program kabinet. Surat edaran ini hanya mengingatkan saja,” kata Dipo, di Jakarta, Rabu (19/2).

Ia mengatakan, pada Senin-Jumat, menteri harus mencurahkan pikiran dan tenaganya hanya untuk tugas pemerintahan. Khusus Selasa-Kamis, menteri harus di Jakarta untuk rapat kabinet paripurna, rapat kabinet terbatas, dan rapat koordinasi lain yang dipimpin Wakil Presiden Boediono.

Menghadapi bencana di sejumlah daerah, para menteri terkait harus memberikan perhatian pada penanganan bencana. Mereka diminta siaga jika sewaktu-waktu diajak mendampingi Presiden meninjau korban dan lokasi bencana.

Menteri juga diminta menunda perjalanan dinas ke luar negeri ketika Indonesia tidak menjadi ketua pada forum internasional. ”Ada persoalan di Tanah Air yang lebih penting, apalagi saat ini banyak bencana,” kata Dipo.

Permintaan agar anggota kabinet membagi waktu antara tugas kepartaian dan sebagai pembantu Presiden juga dinyatakan Presiden menjelang Pemilu 2009. Namun, tidak sedikit yang melanggar pembagian waktu kerja kabinet dan kerja partai itu. Mungkin karena sempitnya waktu, urusan partai kerap dilakukan di hari kerja dan di tempat yang difasilitasi negara. Untuk pelanggaran seperti itu, tidak terlihat adanya sanksi nyata.

Bukan kecewa

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa menyatakan, munculnya peringatan bagi menteri itu untuk menyegarkan kabinet, bukan karena kekecewaan Presiden terhadap kinerja menteri. Peringatan itu penting agar sisa periode pemerintahan dari Februari hingga Oktober ini digunakan sebaik-baiknya untuk menyelesaikan target-target pemerintah. Tidak hanya untuk mengejar pencapaian target setahun terakhir, tetapi juga target lima tahunan yang belum tercapai.

”Intinya, menteri harus memprioritaskan tugas-tugas kabinet dan pemerintahan. Tentu ada ruang (bagi menteri) untuk melakukan tugas politik, tetapi tugas negara tetap tidak boleh dikesampingkan,” katanya.

Secara terpisah, Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra menuturkan, tantangan dan persoalan yang dihadapi bangsa saat ini cukup berat. Tantangan itu antara lain terkait situasi ekonomi global yang belum pulih benar, persiapan pelaksanaan pemilu, bencana yang silih berganti di sejumlah daerah, serta persiapan Indonesia menyongsong Komunitas ASEAN 2015. Kondisi tersebut menuntut Presiden segera melakukan konsolidasi kabinet, mengingat waktu pemerintahan tinggal delapan bulan.

Jalan tengah yang diambil Presiden dengan membuat pengaturan hari kerja di kabinet dan kerja politik, menurut Azyumardi, tidak menyelesaikan persoalan pokok terkait kinerja kabinet. Menteri tetap bisa membuat agenda konsolidasi politik di sela-sela kunjungan kerjanya di daerah. Selain memecah konsentrasi, hal itu memungkinkan penyalahgunaan fasilitas negara untuk kepentingan politik.

Azyumardi berpendapat, sudah saatnya menteri yang akan mencalonkan sebagai presiden atau saat ini menjadi calon anggota legislatif sebaiknya mundur dan diganti yang bersedia bekerja keras. Solusi lainnya, mengangkat wakil menteri atau direktur jenderal di kementerian untuk menjadi pelaksana tugas menteri sampai akhir periode.

”Kalau Presiden serius, apalagi saat ini dia tidak mungkin lagi maju, sebaiknya mengambil langkah darurat mengganti menteri yang berpolitik,” katanya. (why)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com