JAKARTA, KOMPAS.com —
Komisi Pemilihan Umum menjamin produksi dan distribusi logistik Pemilu 2014 dapat berjalan sesuai jadwal. Meskipun sempat terhenti karena letusan Gunung Kelud, pencetakan surat suara di percetakan di Jawa Tengah dan Jawa Timur kembali beroperasi.

”Dari laporan yang masuk, belum ada kendala berarti. Produksi dan distribusi tetap berjalan. Namun, kami tetap menyiapkan langkah antisipasi apabila kondisinya parah,” kata komisioner KPU, Arief Budiman, di Jakarta, Sabtu (15/2).

Mengenai detail strategi antisipasinya, Arief mengaku masih terus dimatangkan, salah satunya pengaturan jadwal distribusi logistik. Sesuai jadwal KPU, distribusi logistik di seluruh Indonesia dibatasi hingga 20 Maret.

”Sejauh ini, pengiriman masih fokus pada daerah yang jauh dan belum terdampak. Namun, untuk daerah yang dekat, apabila tidak memungkinkan, tidak usah dikirim dulu. Akan tetapi, KPU optimistis semuanya sesuai jadwal,” ujar Arief.

Terkait transportasi logistik, ia mengungkapkan tak ada masalah karena pengiriman surat suara ke daerah yang jauh dilakukan melalui transportasi laut. Oleh karena itu, penutupan tujuh bandar udara di Jabar, Jateng, dan Jatim tak berpengaruh pada distribusi.

”Dalam waktu dekat, KPU akan segera mengecek gudang tempat penyimpanan logistik,” ungkap Arief.

Terancam terlambat

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan, surat suara di 25 provinsi terancam karena 10 dari 15 paket pengerjaan ditangani percetakan di Jateng dan Jatim. Akibatnya, Bawaslu khawatir pemilu legislatif mundur dari jadwal, 9 April.

Provinsi yang logistiknya kemungkinan terhambat adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Jateng, Jatim, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulut, Sulteng, Sulbar, Sultra, Gorontalo, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Di 25 provinsi ini terdapat 52 dapil DPR dari 77 dapil keseluruhan.

Beberapa percetakan yang terdampak abu adalah PT Macananjaya Cemerlang (Klaten), PT Pura Barutama (Kudus), PT Tiga Serangkai Mandiri (Semarang). Selain itu, PT Temprina Media Grafika (Gresik), PT Antar Surya Jaya (Surabaya) CV Putra Nugraha (Surakarta), dan CV Harapan Baru (Surakarta).

Menanggapi hal ini, Arief menegaskan tidak akan ada penundaan pemilu. Gangguan di lapangan tidak terlalu menghambat produksi dan distribusi.

Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Didik Suprayitno mengaku siap memfasilitasi pengadaan logistik pemilu, terutama untuk daerah yang dilanda bencana.(A04)