"Karena televisi nasional mahal sekali. Kami tidak mampu. Kami memang menginginkan (debat disiarkan di televisi nasional). Kalau duit tidak ada, mau kasih duit?" ujar Maftuh.
Akan tetapi, lanjut Maftuh, Komite berusaha agar dapat memublikasikan setiap visi, misi, dan rencana kebijakan bakal capres PD yang disampaikan dalam acara debat tersebut. Meski mengakui keterbatasan dana, menurut Maftuh, sejauh ini tak ada masalah keuangan.
"(Keuangan) tidak masalah. Kami selalu minta dari DPP PD," kata mantan Menteri Agama itu.
Sebelumnya, peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Anies Baswedan menyampaikan protes kepada Komite Konvensi karena tidak pernah menyiarkan debat. Padahal, Majelis Tinggi PD mengarahkan agar semua program debat peserta konvensi harus disiarkan di televisi nasional.
Menurutnya, publikasi terhadap peserta konvensi dan debatnya selama ini hanya datang dari inisiatif pewarta yang meliput. Anies mengatakan, penetapan pemenang konvensi didapat berdasarkan hasil survei. Oleh karena itu, masyarakat yang akan disurvei harus memiliki pertimbangan untuk memilih capres favoritnya.
Hal yang sama juga disampaikan peserta lainnya, Gita Wirjawan, yang berharap acara debat itu dapat disiarkan televisi nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.