Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rieke: Jenazah TKI Dibuang ke Laut

Kompas.com - 11/02/2014, 14:45 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka mengatakan, jenazah seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia dimasukkan ke dalam peti lalu dibuang ke laut. Informasi tersebut diperoleh Rieke berdasarkan data yang dihimpun oleh Komisi IX DPR.

Rieke mengatakan, TKI malang tersebut bernama Anita Purnama Boru Hutahuruk, warga Kelurahan Satria, Kota Binjai, Sumatera Utara. Wanita berusia 35 tahun itu bekerja di Malaysia sejak Agustus 2013 lalu.

"Bekerja di restoran selama dua bulan. Setelah itu pindah kerja karena tidak tahan dengan majikannya," kata Rieke, dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (11/2/2014).

Ia menyebutkan, dari data yang dihimpunnya, Anita terakhir kali berkomunikasi dengan keluarganya pada 30 Januari 2014. Saat itu, Anita mengirim pesan singkat (SMS) kepada keluarganya dan mengungkapkan lelah bekerja sebagai TKI dan ingin kembali ke kampung halamannya.

Selama bekerja sebagai TKI di Malaysia, Anita juga sempat mengirimkan dua kali gajinya kepada keluarga dengan nominal sebesar Rp 5 juta. Anita berangkat ke Malaysia melalui jasa seseorang bernama Bu Umi.

"Peti jenazah ditemukan oleh nelayan, dan keluarga dihubungi oleh Kepolisian daerah Binjai mengenai adanya jenazah almarhum. Disebutkan oleh pihak polisi bahwa jenazah diperkirakan sudah empat hari di laut," kata Rieke.

Sebelum dimakamkan pada 8 Februari 2014 lalu, lanjut Rieke, pihak keluarga sempat membuka peti jenazah Anita. Kondisinya sangat mengenaskan dengan tubuh yang nyaris rusak, membusuk, ada bekas hitam di bagian leher, dan kondisi pakaian yang sudah tidak lengkap.

"Sebagian besar badan almarhum sudah rusak dan membusuk. Di dalam peti juga diketemukan paspor, uang sebesar 1 Ringgit, cincin dan kalung emas milik almarhum," ujar Rieke.

Oleh karena itu, Rieke mendesak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera melakukan penyelidikan meninggalnya Anita. Presiden, menurutnya, berhak meminta keterangan dari Pemerintah Malaysia, termasuk desakan untuk memproses siapa pun pelaku yang menyebabkan Anita meninggal dunia.

Selain itu, menurut Rieke, keluarga Anita sampai saat ini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah. 

"Tidak boleh ada diskriminasi perlindungan dari pemerintah terhadap para TKI, pastikan juga bahwa hak ketenagakerjaannya diberikan oleh sang majikan," kata Rieke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com