Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abraham Samad Masuk Bakal Capres PPP, Yenny Wahid dan Moeldoko Dicoret

Kompas.com - 09/02/2014, 01:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya menyepakati delapan nama sebagai bakal capres PPP.

Di antara delapan nama ini, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad masuk dalam bursa. Sementara Yenny Wahid dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko akhirnya dicoret dalam daftar bakal capres.

Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani menuturkan masuknya nama Abraham dalam bursa capres PPP dari kalangan eksternal sebagai perwakilan dari kalangan muda.

"Selain itu, ini menunjukkan bahwa PPP merepresentasikan partai kami berkomitmen untuk berantas korupsi," ujar Yani di sela-sela acara Mukernas II PPP, Sabtu (8/2/2014).

Anggota Komisi III DPR itu pun mengaku PPP sama sekali tidak khawatir dengan langkah KPK yang kini mulai membidik Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan dana ibadah haji.

"Ini justru menunjukkan komitmen kami berantas korupsi," katanya.

Selain itu, Yani menuturkan bahwa putri almarhum Gus Dur, Yenny Wahid dicoret dalam bursa capres PPP karena ia keberatan. Nama Yenny sebelumnya diusulkan oleh komunitas Gus Durian dan 26 Dewan Pimpinan Wilayah PPP.

Sedangkan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dicoret karena PPP tidak ingin memasukkan jenderal TNI aktif ke dalam politik praktis.

"Kalau kami masukkan berarti kami menyeret kembali TNI ke politik. Ini tidak baik," tuturnya.

Dengan dicoretnya nama Yenny dan Moeldoko, saat ini kandidat capres PPP dari kalangan eksternal tersisa tujuh tokoh.

Ketujuh tokoh itu yakni Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Bupati Kutai Timur Isran Noor, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddique, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua KPK Abraham Samad.

Selain itu, PPP juga tetap memasukkan Ketua Umumnya, Suryadharma Ali sebagai bakal capres dari kalangan internal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com