Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Capres Partai Demokrat Adu Debat di Bandung

Kompas.com - 05/02/2014, 13:06 WIB
Dian Maharani

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Partai Demokrat kembali menggelar debat di antara 11 peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Convention Hall Hotel Haris, Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/2/2014). Debat akan berlangsung pukul 15.30 WIB untuk tim Garuda dan pukul 19.00 WIB untuk tim Rajawali.

"Jadi dibagi dua sesi dan tim. Tim Garuda itu ada lima orang dan tim Rajawali enam orang," ujar Juru Bicara Komite Konvensi Hinca Panjaitan, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Hinca menjelaskan, debat kali ini berbeda dengan yang digelar di Medan, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu. Di Medan, para kandidat hanya menyampaikan gagasan dan menjawab pertanyaan yang diajukan panelis. Para peserta pun dilarang memojokkan kandidat lain.

Pada debat kali ini, para kandidat bisa saling menyanggah pernyataan."Pokonya nanti superlengkap, superketat, dan superrame," ujar Hinca.

Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada peserta yang menyatakan tidak bisa hadir. Adapun tim Garuda, yaitu Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Endriantono Sutarto (mantan Panglima TNI), Marzuki Alie (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat), Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan), dan Ali Masykur Musa (anggota Badan Pemeriksa Keuangan). 

Sementara Tim Rajawali terdiri dari Dahlan Iskan (Menteri BUMN), Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara), Dino Patti Djalal (mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat), Irman Gusman (Ketua DPD), Hayono Isman (anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Demokrat), dan Pramono Edhie (mantan Kepala Staf Angkatan Darat).

Pantauan Kompas.com di Bandung, spanduk para kandidat capres terpampang di sejumlah sudut jalan. Spanduk paling banyak ditemui untuk kandidat Pramono, Gita, Dino, dan Irman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com