Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Dubes di Jepang, Yusron Akan Dicoret sebagai Caleg DPD

Kompas.com - 04/02/2014, 19:36 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Selain mencoret dua calon anggota legislatif (caleg) DPR yang sudah tercatat dalam daftar calon tetap (DCT) Pemilu 2014, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga akan mencoret seorang caleg DPD. Yusron Ihza Mahendra akan dicoret sebagai calon anggota DPD karena diangkat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Jepang.

"Ada orang ketiga sebetulnya yang sedang kami minta klarifikasinya. Dia adalah calon anggota DPD dari Bangka Belitung, Yusron Ihza Mahendra. Sekarang dia jadi duta besar," ujar Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2014).

Meski demikian, kata Hadar, pencoretan itu tidak serta-merta dilakukan. Ia mengatakan, pihaknya masih harus berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan meminta klarifikasi dari Kementerian Luar Negeri.

"Kemudian kami akan kirim surat kepada yang bersangkutan bahwa Anda tidak lagi memenuhi syarat," lanjut Hadar.

Yusron Ihza Mahendra tercatat dalam daftar caleg tetap sebagai caleg DPD dari Provinsi Bangka Belitung. Namun, pada 24 Desember 2013 lalu ia dilantik Presiden SBY sebagai Duta Besar Jepang merangkap Federasi Mikronesia.

Sebelumnya, KPU mencoret dua caleg DPR dari DCT. Mereka adalah caleg DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Daerah Sumatera Barat I nomor urut 2, Halius Hosen. Dia dicoret karena ternyata masih aktif sebagai Ketua Komisi Kejaksaan.

Caleg lain yang juga dibatalkan pencalonannya adalah caleg Partai Nasdem dari Dapil Jabar IX nomor urut 2, Bambang Herdadi. Bambang ternyata baru empat tahun bebas dari hukuman pidana penjara yang dijalaninya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com