JAKARTA, KOMPAS.com - Kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Ali Masykur Musa menolak berkecil hati mengetahui elektabilitasnya masih jauh tertinggal dibanding kandidat Konvensi lain atau tokoh di luar Konvensi. Ali mengaku akan terus berupaya mendongkrak elektabilitas di sisa waktu yang ada.
Ali mengklaim selama ini dirinya memiliki kinerja baik di Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI. Ia juga menilai kinerjanya selama menjadi anggota DPR RI dahulu tak terlalu mengecewakan sehingga merasa memiliki modal cukup untuk menarik dukungan publik.
"Saya tentu tidak bisa menilai siapa saya di hadapan publik. Saya bekerja saja yang baik dan amanah," kata Ali di Jakarta, Minggu (2/2/2014).
Ali merasa bahwa pengabdian kepada negara yang paling penting. Alasan itulah yang membuat dirinya enggan mundur sebagai anggota BPK hanya demi fokus di Konvensi capres Demokrat.
Mengenai konvensi, kata Ali, dirinya merupakan salah satu kandidat yang diundang atau bukan meminta untuk mengikuti kompetisi tersebut. Ali mengaku bangga karena diberi kesempatan dan siap berusaha sebaik mungkin tanpa harus meninggalkan pekerjaannya sebagai anggota BPK.
"Soal elektabilitas rendah, terima kasih, itu pembelajaran buat saya. Tapi saya tidak menolak dan berkecil hati elektabilitas saya rendah, masih ada waktu untuk mengambil peran," katanya.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menilai, sebelas kandidat Konvensi capres Demokrat gagal dan tidak cukup kuat untuk bersaing dengan capres dari parpol lainnya. Hasil survei LSI per Januari 2014, tak ada satupun kandidat konvensi Demokrat yang mendapatkan elektabilitas diatas 5 persen.
Capres Konvensi yang paling kuat versi LSI, yakni Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Namun, elektabilitasnya hanya 2,5 persen. Di bawah Dahlan, yakni Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo (2,1 persen), Ketua DPR Marzukie Ali (2 persen). Sisanya, semuanya di bawah 2 persen.