Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PP Muhammadiyah Desak KPK Selesaikan Century Sebelum Pemilu

Kompas.com - 31/01/2014, 20:35 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelesaikan kasus dugaan korupsi dalam bail out Bank Century sebelum Pemilu 2014. Jika tidak, maka pemerintahan sekarang akan meninggalkan warisan yang buruk pada pemerintahan berikutnya.

"Kami mendorong, mendesak, mendukung agar diselesaikan secara tuntas pada periode pemerintahan sekarang, tentu sebelum pemilu. Kalau tidak, ini berpotensi jadi dosa warisan," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (31/1/2014).

Hal itu disampaikan Din ketika berbincang-bincang dengan tim pengawas DPR untuk kasus Bank Century. Pertemuan itu antara lain dihadiri oleh anggota timwas dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo, Fraksi PKS Fahri Hamzah, dan dari Fraksi PAN Tjandra Tirta Wijaya.

Menurut Din, kasus Century harus menjadi prioritas KPK. PP Muhammadiyah, kata dia, selalu konsisten memberikan dukungan moral untuk pengusutan kasus ini. Ia juga berharap masyarakat tidak melupakan kasus yang menjerat Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya itu.

"Kasus mahaskandal harus dipentingkan. Jangan sampai ada pihak yang berusaha menguburnya, membuat bangsa ini lupa," kata Din.  

Din menambahkan, pihaknya juga mendukung KPK melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak tanpa pandang bulu. Ia berharap KPK dapat terbuka kepada publik terkait perkembangan kasus korupsi dalam pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik itu.

"Saya termasuk yang bergembira KPK periksa Boediono (Wakil Presiden RI), walaupun di rumahnya, tidak di KPK. Kami mendukung, mendorong, mendesak KPK melanjutkan langkah hukum itu. Kalau diam-diam menjadi pertanyaan besar bagi rakyat termasuk DPR," ujarnya.

Fahri Hamzah mengatakan, kedatangan Timwas Century ke PP Muhammadiyah untuk meminta dukungan agar kasus Century segera tuntas. Timwas Century juga mendesak KPK agar kasus ini tuntas pada 2014.

"Intinya semua tokoh kita mintai dukungan, mengingatkan bangsa ini bahwa ada kasus besar. SKRT Kemenhut hanya ratusan miliar, ini Rp 6,7 triliun," kata Fahri.

Sebelumnya, KPK menyebut berkas kasus Century akan segera dilimpahkan ke tahap penuntutan pada Februari 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos Demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos Demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com