Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Masih Banyak PR untuk Pembangunan Kelautan

Kompas.com - 30/01/2014, 19:15 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah dalam mengembangkan pembangunan sektor kelautan dan perikanan meski telah banyak capaian yang diraih selama ini.

"Yang jelas tugas masih banyak, pekerjaan rumah juga tidak sedikit, masih ada yang belum benar-benar kita capai," kata Presiden di hadapan para peserta rapat koordinasi nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan dan sidang anggota Dewan Kelautan Indonesia 2014 di Istana Negara seperti dikutip Antara, Kamis (30/1/2014).

Presiden dalam kesempatan itu memberikan arahan terhadap para peserta. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutardjo memberikan buku laporan capaian program kelautan dan perikanan 2013 dan usulan anggota Dewan Kelautan Indonesia kepada Presiden Yudhoyono.

Dalam kesempatan itu, tampak di antaranya sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Di antaranya Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Perhubungan EE Mangindaan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh.

Presiden mengatakan, pembangunan kelautan harus menjadi arah pembangunan Indonesia ke depan. Hal ini mengingat 3/4 wilayah Indonesia merupakan perairan.

Potensi perairan Indonesia sampai saat ini belum tergarap optimal, sementara pengembangan daratan semakin terbatas apalagi seiring dengan pertambahan penduduk Indonesia yang diperkirakan mencapai 305 juta pada 2035 nanti.

Pertambahan sekitar 65 juta penduduk dari populasi saat ini yang sekitar 250 juta jiwa, menurut Presiden, juga akan menambah permintaan terhadap pangan dan energi yang diperkirakan bisa mencapai 40 - 70 persen.

Dengan demikian, menurut Presiden, tidak bisa lagi hanya mengandalkan daratan untuk memenuhi hal itu.

Selain itu, menurut dia, dengan pembangunan MP3EI di berbagai pulau di Indonesia, akan membuat pertumbuhan di pulau-pulau tersebut. Hal ini juga membutuhkan sarana pengembangan transportasi kelautan untuk menghubungkan masing-masing pulau yang berkembang.

Presiden menambahkan, setidaknya ada dua strategi utama pengembangan sektor kelautan. Pertama, adalah konteks keamanan. Dengan memastikan kedaulatan teritorial serta keamanan dari gangguan kejahatan akan menjadikan potensi kelautan semakin tergarap maksimal.

Kedua, konteks kesejahteraan. Menurut Presiden bila keamanan telah ditegakkan, maka program kesejahteraan juga akan dapat bekerja optimal. Dalam konteks inilah pemerintah dan para pemangku kepentingan membuat strategi prorakyat untuk meningkatkan kesejahteraannya, terutama bagi masyarakat pesisir dan yang mengandalkan laut.

Sementara Sharif mengatakan, potensi ekonomi laut diperkirakan mencapai 1,2 triliun dolar AS per tahun dari berbagai sektor, mulai sektor perikanan, perhubungan laut, industri kelautan, pariwisata bahari, energi dan sumber daya mineral, infrastruktur laut dan lainnya. Potensi ini lebih besar dibandingkan Produk Domestik Bruto satu triliun dolar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com