Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wantimpres: Tak Patut Timwas Century Minta Pendapat Tokoh untuk Panggil Wapres

Kompas.com - 27/01/2014, 17:07 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Albert Hasibuan menyesalkan tindakan sejumlah anggota Tim Pengawas DPR untuk Bank Century yang menemui sejumlah tokoh guna meminta pendapat soal pemanggilan Wakil Presiden (Wapres) Boediono. Albert menilai, cara yang dilakukan Timwas Century itu tidak patut.

“Saya lihat cara meminta pendapat dari para tokoh itu tidak tepat karena meminta pendapat para tokoh-tokoh itu bisa saja dianggap sebagai penekanan sosial, dan penekanan politik,”  kata Albert Hasibuan dalam jumpa pers di kantor Wantimpres, Jakarta, seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Senin (27/1).

Albert menyadari pemanggilan Wapres adalah kewenangan DPR sebagaimana diatur Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, terutama Pasal 72 dan Pasal 81 ayat 2. Namun, ia mengingatkan, agar dalam memanggil Wapres, DPR tetap mengedepankan pertimbangan yang rasional dan dengan cara yang patut.

Albert berpendapat, proses politik dalam kasus Century yang dikaitkan dengan Wapres Boediono tak lagi relevan mengingat kasus tersebut telah ditangani oleh Komisi Pemberantaran Korupsi (KPK). Karena itu, bagi Albert, Wapres Boediono tidak perlu datang memenuhi panggilan Timwas Century.

"Aspek-aspek politik yang terkait kasus ini sudah berakhir. Jadi karena hukum jadi utama dalam proses penyidikan itu, maka proses politik tidak dibicarakan lagi. Oleh karena itu proses hukum itu diutamakan," imbuhnya.

Albert menambahkan, tidak boleh ada pihak tertentu, termasuk Timwas Century yang melakukan intervensi terhadap kasus hukum yang telah ditangani KPK. Semua pihak, seharusnya justru mendorong menyelesaikan kasus tersebut secara hukum.

“Tugas DPR adalah mengawasi KPK dalam menjalankan tugasnya, khususnya pemeriksaan terhadap kasus Bank Century dan bukan memanggil Boediono,” ujar Albert.

Sebagaimana diketahui,  Timwas Century kembali memutuskan untuk melayangkan surat panggilan terhadap Wakil Presiden Boediono. Timwas Century menjadwalkan pemanggilan Boediono pada 19 Februari 2014 mendatang.

Timwas mendatangi sejumlah tokoh nasional untuk meminta dukungan agar skandal tersebut dapat dituntaskan. Timwas berharap kehadiran tokoh-tokoh nasional akan mendukung penuntasan skandal Century selesai sebelum pergantian masa pemerintahan.

Pada sore ini, Timwas Century bertemu dengan Syafii Maarif di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan. Selanjutnya, pada Selasa (28/1/2014) besok pagi, Timwas akan menemui Salahuddin Wahid di kediamannya, di Jakarta Selatan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com