“Tanyakan saja ke LP, saya datang ke Sukamiskin atau nggak,” tukas Aziz di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (20/1/2014).
Aziz kembali mengelak saat ditanyakan soal permintaannya kepada Nazar. Dia hanya tersenyum sambil berkata, “Saya nggak mau komen. No komenlah,” imbuh Aziz.
Wakil Ketua Komisi III DPR ini mengaku tak mau ambil pusing dengan tudingan Nazaruddin terhadap dirinya. Pasalnya, tuduhan Nazaruddin ini tidak berpengaruh kepada konstituen di daerah pemilihannya. “Insya Allah tidak berpengaruh,” imbuh Aziz menutup perbincangan.
Pertemuan di LP Sukamiskin
Nazaruddin mengaku pernah didatangi dua politisi Partai Golkar yaitu Setya Novanto dan Aziz Syamsuddin di LP Sukamiskin, Bandung. Selain mereka, kata Nazaruddin, Ketua Generasi Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (Gema MKGR), Fadh El Fouz yang juga ditahan di Sukamiskin, juga menemuinya.
Menurut Nazar, mereka mengajukan sesuatu, namun ditolak oleh Nazar. “Sewaktu saya baru masuk di Sukamiskin, Novanto dan Aziz datang ke Sukamiskin di hari Minggu. Padahal itu di luar jam besuk, bisa datang ke Sukamiskin dan Fadh (Fadh El Fouz) datang ke ruangan saya ketemu dengan Setya Novanto dan Aziz dan mau mengajukan sesuatu, saya tidak mau,” terang Nazar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (16/1/2014).
Namun, Nazar engan menjelaskan apa yang ditawarkan ketiga orang itu kepadanya. Nazar menduga, kedatangan mereka karena ia pernah mengungkap kasus yang melibatkan Aziz dan Setya. Adapun, Nazar pernah menuding Setya terlibat korupsi proyek e-KTP. Sedangkan Aziz, kata Nazar, terlibat dalam kasus korupsi simulator SIM Korlantas Polri. Kemudian, Nazar mempertanyakan pengakuan Aziz dan Setya yang mendapat izin dari Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenhuk dan HAM) Denny Indrayana untuk mendatangi Sukamiskin di luar jam besuk.
“Katanya sudah mendpat izin katanya dari Wamen. Saya bilang tidak mungkin. Saya tahu betul seorang Wamen bagaimana. Anda bisa tanya ke Wamen, apa betul Aziz dan Setnov masuk ke Sukamiskin atas izin beliau,” kata Nazar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.