Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Dikritik, Demokrat Minta Jangan Politisasi Bencana Alam

Kompas.com - 20/01/2014, 12:35 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Partai Demokrat membantah bahwa Presiden yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono hanya mengurusi partai dan tidak peduli terhadap kondisi korban bencana di berbagai wilayah di Indonesia. Bantahan itu disampaikan juru bicara Demokrat, Ikhsan Modjo.

"Banyak pihak mengkritisi Presiden lambat menangani bencana dan dianggap tidak peduli dengan korban bencana di Sumatera Utara dan Manado karena sibuk mengurus PD. Itu pernyataan tidak benar," kata Ikhsan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta seperti dikutip Antara, Senin (20/1/2014).

Ikhsan mengingatkan bahwa Presiden SBY melakukan kegiatan sebagai Ketum Demokrat hanya di akhir pekan atau hari libur. Menurut dia, Presiden tetap memberikan perhatian penuh terhadap masalah bencana alam yang terjadi di Tanah Air.

"Dalam waktu dekat, Presiden sudah berencana mendatangi para pengungsi letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara dan korban banjir bandang di Manado, Sulawesi Utara," ujarnya.

Menurut Ikhsan, Presiden Yudhoyono sejak pekan lalu sudah melakukan rapat kabinet terkait bencana alam. Selain itu, ujar dia, Presiden sudah memberikan instruksi kepada para menteri terkait, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengambil tindakan cepat.

"Khusus untuk DKI, Presiden bahkan menginstruksikan bantuan langsung APBN Rp 50 miliar untuk korban banjir DKI melalui BNPB," katanya.

Ikhsan mengatakan, bencana alam yang dihadapi di Indonesia juga dialami di belahan dunia lain, seperti gelombang panas di Australia, angin topan di beberapa negara Asia tenggara, serta cuaca dingin ekstrem di Amerika Serikat.

Menurut dia, dalam kondisi alam seperti itu, saatnya semua komponen bangsa bekerja sama, berkontribusi, dan turun langsung mengantisipasi dan membantu korban bencana.

"Bukannya saling menyalahkan dan memolitisasi isu bencana alam," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com