JAKARTA, KOMPAS.com — Ibu Negara Ani Yudhoyono angkat bicara mengenai kembali munculnya pergunjingan di media sosial mengenai komentarnya di akun Instagram @aniyudhoyono. Ani mengaku kesal lantaran seolah dirinya tidak mengurusi banjir di beberapa daerah, salah satunya di Jakarta.
“Seperti contoh kemarin, saya jengkel, ada yang nulis, Ibu ini banjir kok main Instagram. Kesal saya jadinya, seolah tidak mengurusi banjir, hanya main-main Instagram saja. Kemarin kan hari libur. Jadi kadang-kadang komen itu memancing. Saya tidak tahu, setelah saya klik ternyata anak-anak, masih kelas III SMA,” kata Ani di Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/1/2014).
Sebelumnya, Ani kembali emosi terhadap seorang follower-nya yang menulis komentar di foto cucu bungsunya, Airlangga Satriadhi Yudhoyono. Kejadian berawal saat Ani mengunggah foto Airlangga yang sedang memainkan piano mainan. Lazimnya setelah Ibu Ani mengunggah sebuah foto, beragam komentar pun mengalir dari para pengikutnya.
Ketika para follower-nya mengomentari Airlangga yang terlihat lucu di foto tersebut, seorang follower pemilik akun @zhafirapsp malah menulis komentar yang tak berhubungan dengan foto tersebut. Dalam komentarnya, Zafira menulis, "Di saat rakyatnya yang sedang kebanjiran, Ibu Ani malah sibuk dengan akun instagramnya :))"
Komentar @zhafirapsp ini yang lantas dijawab oleh Ani. “Lho Ibu Jokowi dan Ibu Ahok ke mana ya? Koq saya yang dimarahi,” kata Ani. Komentar itu kemudian menjadi pergunjingan di media sosial.
Ani mengaku menyampaikan komentar itu untuk memberikan pencerahan kepada follower-nya bahwa tidak semua masalah yang terjadi di tengah masyarakat menjadi tanggung jawab Presiden dan Ibu Negara. Pasalnya, menurut dia, banyak orang yang salah sangka mengenai tugasnya.
“Kadang-kadang mereka enggak mengerti, disangkanya powerfull presiden dan ibu negara, harus semua dikerjakan oleh beliau. Kan ada sendiri-sendiri, kalau di Jakarta harus ada perhatian dari istri gubernur atau istri wakil gubernur. Saya ingin memberikan masukan kepada mereka, bukan semua urusan presiden dan ibu negara. Yang urusin banjir ada Pak Syamsul Maarif (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” kata Ani.
Ani mengaku bahwa terkadang para pengikutnya memancing amarahnya dengan berkomentar di foto yang diunggah. Menurut Ani, komentar muncul tanpa dipikir terlebih dulu.
Ani mengaku tidak menyangka komentarnya dalam Instagram tersebut justru ramai diberitakan media massa. Meski demikian, menurut Ani, ada dampak positif dari kejadian itu. “Akhirnya follower saya tambah banyak, plus minusnya seperti itu, saya paham,” ucapnya.
Seperti diberitakan, permasalahan serupa juga terjadi sebelumnya. Beberapa bulan lalu, Ani pernah mengunggah foto jepretannya, yakni Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang tengah bermain air dengan Airlangga di kolam renang. Ketika itu, Ibas menggunakan baju renang lengan panjang seperti hendak menyelam meski berada di kolam dangkal.
Seorang pengguna akun pun bertanya kepada Ani, dan langsung dijawab sinis. Tak berhenti di situ, pada medio Oktober 2013, Ani juga tak bisa menahan amarahnya ketika ada seorang pengikut akun Instagram berkomentar soal pakaian batik yang dikenakan keluarganya di Pantai Klayar. Ibu Ani bahkan sempat mengeluarkan kata "bodoh" kepada komentator itu.
Pada Agustus 2013, Ibu Ani juga sempat berdebat dengan pengikutnya yang mengira foto Almira Tunggadewi yang akrab disapa Aira di Istana Merdeka adalah hasil pengeditan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.