Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2014, 17:23 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Ibu Negara Ani Yudhoyono angkat bicara mengenai kembali munculnya pergunjingan di media sosial mengenai komentarnya di akun Instagram @aniyudhoyono. Ani mengaku kesal lantaran seolah dirinya tidak mengurusi banjir di beberapa daerah, salah satunya di Jakarta.

“Seperti contoh kemarin, saya jengkel, ada yang nulis, Ibu ini banjir kok main Instagram. Kesal saya jadinya, seolah tidak mengurusi banjir, hanya main-main Instagram saja. Kemarin kan hari libur. Jadi kadang-kadang komen itu memancing. Saya tidak tahu, setelah saya klik ternyata anak-anak, masih kelas III SMA,” kata Ani di Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/1/2014).

Sebelumnya, Ani kembali emosi terhadap seorang follower-nya yang menulis komentar di foto cucu bungsunya, Airlangga Satriadhi Yudhoyono. Kejadian berawal saat Ani mengunggah foto Airlangga yang sedang memainkan piano mainan. Lazimnya setelah Ibu Ani mengunggah sebuah foto, beragam komentar pun mengalir dari para pengikutnya.

Ketika para follower-nya mengomentari Airlangga yang terlihat lucu di foto tersebut, seorang follower pemilik akun @zhafirapsp malah menulis komentar yang tak berhubungan dengan foto tersebut. Dalam komentarnya, Zafira menulis, "Di saat rakyatnya yang sedang kebanjiran, Ibu Ani malah sibuk dengan akun instagramnya :))"

Komentar @zhafirapsp ini yang lantas dijawab oleh Ani. “Lho Ibu Jokowi dan Ibu Ahok ke mana ya? Koq saya yang dimarahi,” kata Ani. Komentar itu kemudian menjadi pergunjingan di media sosial.

Ani mengaku menyampaikan komentar itu untuk memberikan pencerahan kepada follower-nya bahwa tidak semua masalah yang terjadi di tengah masyarakat menjadi tanggung jawab Presiden dan Ibu Negara. Pasalnya, menurut dia, banyak orang yang salah sangka mengenai tugasnya.

“Kadang-kadang mereka enggak mengerti, disangkanya powerfull presiden dan ibu negara, harus semua dikerjakan oleh beliau. Kan ada sendiri-sendiri, kalau di Jakarta harus ada perhatian dari istri gubernur atau istri wakil gubernur. Saya ingin memberikan masukan kepada mereka, bukan semua urusan presiden dan ibu negara. Yang urusin banjir ada Pak Syamsul Maarif (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” kata Ani.

Ani mengaku bahwa terkadang para pengikutnya memancing amarahnya dengan berkomentar di foto yang diunggah. Menurut Ani, komentar muncul tanpa dipikir terlebih dulu.

Ani mengaku tidak menyangka komentarnya dalam Instagram tersebut justru ramai diberitakan media massa. Meski demikian, menurut Ani, ada dampak positif dari kejadian itu. “Akhirnya follower saya tambah banyak, plus minusnya seperti itu, saya paham,” ucapnya.

Seperti diberitakan, permasalahan serupa juga terjadi sebelumnya. Beberapa bulan lalu, Ani pernah mengunggah foto jepretannya, yakni Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang tengah bermain air dengan Airlangga di kolam renang. Ketika itu, Ibas menggunakan baju renang lengan panjang seperti hendak menyelam meski berada di kolam dangkal.

Seorang pengguna akun pun bertanya kepada Ani, dan langsung dijawab sinis. Tak berhenti di situ, pada medio Oktober 2013, Ani juga tak bisa menahan amarahnya ketika ada seorang pengikut akun Instagram berkomentar soal pakaian batik yang dikenakan keluarganya di Pantai Klayar. Ibu Ani bahkan sempat mengeluarkan kata "bodoh" kepada komentator itu.

Pada Agustus 2013, Ibu Ani juga sempat berdebat dengan pengikutnya yang mengira foto Almira Tunggadewi yang akrab disapa Aira di Istana Merdeka adalah hasil pengeditan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Jokowi Bertemu 2 Menteri PKB di Tengah Isu Hak Angket Kecurangan Pemilu...

Saat Jokowi Bertemu 2 Menteri PKB di Tengah Isu Hak Angket Kecurangan Pemilu...

Nasional
Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Nasional
Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Nasional
Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Nasional
Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Nasional
Ketua DPRD DKI, Masinton, dan Ade Armando Terancam Gagal Tembus DPR dari 'Dapil Neraka' Jakarta II

Ketua DPRD DKI, Masinton, dan Ade Armando Terancam Gagal Tembus DPR dari "Dapil Neraka" Jakarta II

Nasional
Dugaan Penggelembungan Suara PSI di Sorong Selatan: 0 di TPS Jadi 130 di Kecamatan

Dugaan Penggelembungan Suara PSI di Sorong Selatan: 0 di TPS Jadi 130 di Kecamatan

Nasional
Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Pengamat Duga untuk Tarik Dukungan PKB ke Pemerintahan Prabowo Kelak

Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Pengamat Duga untuk Tarik Dukungan PKB ke Pemerintahan Prabowo Kelak

Nasional
Minta Tiket Lebaran Tak Dinaikkan, Mendagri: Jangan Aji Mumpung

Minta Tiket Lebaran Tak Dinaikkan, Mendagri: Jangan Aji Mumpung

Nasional
Mendagri Minta Harga Tiket Transportasi Lebaran Tak Dinaikkan

Mendagri Minta Harga Tiket Transportasi Lebaran Tak Dinaikkan

Nasional
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Nasional
Tanggal 21 Maret 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Maret 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
AHY Siap Sediakan Lahan untuk 14 PSN Baru, Statusnya Harus 'Clean and Clear'

AHY Siap Sediakan Lahan untuk 14 PSN Baru, Statusnya Harus "Clean and Clear"

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Papua Barat Daya, Provinsi Terbaru Hasil Pemekaran

Prabowo-Gibran Menang di Papua Barat Daya, Provinsi Terbaru Hasil Pemekaran

Nasional
Baleg dan Pemerintah Sepakat RUU DKJ Dibawa Ke Paripurna, Hanya Fraksi PKS Menolak

Baleg dan Pemerintah Sepakat RUU DKJ Dibawa Ke Paripurna, Hanya Fraksi PKS Menolak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com