Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Reaksi Presiden Sangat Lamban Atasi Sinabung

Kompas.com - 15/01/2014, 12:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Proses penanggulangan bencana erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara dinilai tidak maksimal. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah dinilai tidak memiliki perhatian penuh terhadap peristiwa yang menyebabkan puluhan ribu warga mengungsi itu.

"Saya tidak tahu kenapa Sumatera Utara itu sepertinya dijadikan anak tiri oleh pemerintah pusat. Penanganannya lamban sekali," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2014).

Trimedya mengatakan, peristiwa erupsi Gunung Sinabung sudah terjadi sejak tiga bulan lalu, tetapi perhatian dari pemerintah provinsi minim sekali. Yang terjadi justru adanya mosi tidak percaya yang dilontarkan DPRD Kabupaten Karo.

"Mereka ajukan mosi tidak percaya karena dianggap dana bantuan dikorupsi," ucap Trimedya.

Calon anggota legislatif DPR untuk daerah pemilihan di Sumatera Utara itu berpendapat, minimnya perhatian terhadap Sinabung dikarenakan belum adanya penetapan bencana nasional. Peristiwa erupsi Gunung Sinabung dianggap masih tahap ringan karena belum meletus layaknya Gunung Merapi.

"Padahal, saat muncul erupsi, pengungsi tetap banyak yang harus dievakuasi. Mereka ingin tetap di tanahnya, tapi BNPB meminta mereka tetap di pengungsian. Jangan sampai karena belum ada korban jiwa jadi tidak perhatian. Apa perlu menunggu korban jiwa dulu?" kata Trimedya.

Saat ditanyakan soal rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meninjau Sinabung pekan depan, Trimedya pun terkejut. "Lama sekali. Reaksi Presiden sangat lamban," kata anggota Komisi III DPR itu.

Seperti diberitakan, Gunung Sinabung melakukan erupsi sebanyak 30 kali pada Selasa (14/1/2014) kemarin. Luncuran awan panas yang menyertai letusan pun semakin sering terjadi dengan jarak luncuran semakin jauh.

Bila sebelumnya luncuran awan panas mencapai jarak 3 kilometer dari kawah gunung, pada Selasa jaraknya mencapai kisaran 4 sampai 5 kilometer ke arah tenggara. Jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung yang sudah berlangsung berbulan-bulan juga terus bertambah. Per Selasa, jumlah pengungsi tercatat 26.088 orang dari 8.103 kepala keluarga.

Para pengungsi tersebut berasal dari 34 desa dan 2 dusun di Kabupaten Karo. Di antara desa asal pengungsi adalah Desa Sukameriah, Guru Kinayan, Selandi Lama, Kuta Rakyat, dan Sigaranggarang di Kecamatan Payung. Lalu, Desa Berastepu, Sibintun, Gamber dan Kuta Tengah, Kuta Mbelin, Kebayaken, Kuta Tonggal, dan Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat. Juga, Desa Tiganderket, Mardinding, Temberun, Pintubesi, Perbaji, dan Kuta Mbaru di Kecamatan Tiganderket.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com