Bila awalnya tagar itu dipakai untuk menggelitik akun presiden agar folback, alias follow balik, belakangan dipakai untuk mengangkat isu tertentu.
Kali ini, tagar tersebut mencuat untuk "menggugat" presiden yang belum sekali pun menjenguk para pengungsi korban letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Gerakan baru dimulai pada Senin (13/1/2014) pagi.
Menggunakan tagar tersebut, setidaknya pemilik akun @BimHarahap menyatakan harapan, dengan bergulirnya gerakan ini maka Presiden tergerak untuk menjenguk para pengungsi Sinabung.
Salah satu tweet @BimHarahap berbunyi, "4,4 Jt Followers akun twitter SBY.Mari unfollow akun tsb, 25 Ribu pngungsi Sinabung butuh gerakn kita, agar SBY lihat pngungsi. #UnfollowSBY ".
Beberapa saat kemudian, akun tersebut menulis lagi, "Sejak dimulai pukul 06.00 Wib pagi tadi, sudah 296 Akun yang sudah konfirmasi unfollow SBY. Ketuk SBY agar turun lht pengungsi #UnfollowSBY ".
Akun Twitter Presiden SBY diluncurkan pada 13 April 2013. Sehari setelah peluncuran, tagar #unfollowSBY sudah muncul karena pengikutnya tak diikuti balik oleh akun itu. Ketika kenaikan harga BBM mendekati hari pelaksanaan, tagar itu kembali dipakai sebagai wujud protes.
Muncul beragam keluhan dan argumentasi untuk tak lagi mengikuti akun Twitter Presiden, di antara waktu pemakaian tagar terkait isu yang "seru". Termasuk pendapat bahwa isi tweet presiden lebih banyak bersifat pencitraan daripada benar-benar untuk tujuan komunikasi dua arah dengan rakyatnya.
Sekarang, tagar tersebut muncul lagi. Gunung Sinabung bukan baru meletus kemarin sore. Setidaknya, status aktivitas gunung itu sudah naik dari "Siaga" menjadi "Awas", status tertinggi penanda peningkatan aktivitas gunung berapi, sejak 24 November 2013.
Peningkatan status itu sudah melalui beberapa kali letusan dan aktivitas kegunungapian lain dalam skala yang belum begitu besar. Sejak saat itu, letusan terus berulang, diselingi luncuran awan panas dan hujan abu.
Per Minggu (12/1/2014), jumlah pengungsi menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, lebih dari 25.000 warga. Namun, belum sekali pun Presiden menyambangi para korban.
Jawaban pun datang
Sepertinya, gelitikan pemilik akun @BimHarahap cukup ampuh, walau pengikut akun ini hanya di kisaran 700-an orang. Entah karena tagar ini atau memang "jodoh", hanya berselang tiga jam sejak tagar itu dipakai mengangkat isu Sinabung, Presiden menulis tentang bencana alam tersebut.
Tweet Presiden menggunakan inisial SBY diapit tanda bintang, sebagai "kesepakatan" tanda bahwa kicauan itu ditulis sendiri oleh Presiden. Pesan pertama Presiden berbunyi, "Ancaman letusan Gunung Sinabung hingga hari ini masih ada & 25 ribu saudara kita masih berada di tempat-tempat penampungan. *SBY*".
Menyusul kemudian, "Meskipun baik pusat & daerah terus menangani permasalahan ini, saya memutuskan untuk meningkatkan pengendalian & bantuan pusat. *SBY*".
Terakhir, Presiden pun berjanji akan menjadwalkan kunjungan ke salah satu lokasi pengungsian terbesar. "Minggu depan, Insya Allah saya akan berkunjung kembali ke Kabanjahe, utk pastikan penanganan Sinabung & pengungsi berjalan baik. *SBY*".
Meski sudah mendapat jawaban, saling saut kicauan menggunakan tagar ini belum rampung begitu saja. Ada yang sekadar berkomentar, ada yang berjanji akan menagih kunjungan, ada pula yang malah mengabarkan logistik berkurang setelah keramaian tagar dan janji kunjungan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.