Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Bantah Iklan Prabowo soal Subsidi BBM Pencitraan

Kompas.com - 13/01/2014, 12:38 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Edi Prabowo mengatakan, partainya berkomitmen mencari solusi yang tepat terkait subsidi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Ia menegaskan, sikap Gerindra jelas dan bertekad menyajikan bahan bakar dengan harga terjangkau jika memiliki kesempatan berkuasa pada periode 2014-2019.

Edi menjelaskan, semua komitmen itu telah disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto melalui iklan yang dipublikasi di media. Ia menampik jika iklan tersebut hanya digunakan untuk pencitraan partai dan Prabowo sebagai calon presiden.

"Kami benar-benar ingin subsidi sampai ke rakyat, bukan terpotong di tengah jalan. Kalau ada yang menganggap iklan itu pencitraan, terserah, kami siap perdebatkan argumentasinya," kata Edi, saat dihubungi, Senin (13/1/2014).

Menurut Edi, subsidi BBM sangat besar dan memebani APBN. Dalam hitungannya, tak kurang dari Rp 300 triliun dana APBN digelontorkan untuk subsidi BBM, atau sekitar 20 persen dari jumlah APBN 2013.

Dalam iklannya, kata Edi, Prabowo ingin menyampaikan bahwa subsidi BBM akan lebih tepat dan produktif jika dialihkan pada kebijakan lain. Alasannya, subsidi BBM dianggap tak tepat karena 60 persennya dinikmati oleh masyarakat kelas menengah ke atas.

"Beliau kan bilang menyediakan bahan bakar terjangkau, banyak alternatif selain BBM. Misalnya bahan bakar dari nabati atau biotanol, nah kita punya rencana untuk mengembangkan itu," ujarnya.

Selanjutnya, kata Edi, subsidi BBM juga dapat dikurangi untuk membeli dan mengoperasionalkan 10.000 bus gratis. Dengan begitu, 40 persen penikmat subsidi BBM yang menggunakan sepeda motor akan beralih pada moda transportasi bus gratis tersebut. Hal itulah yang diakui Edi sebagai latar Gerindra mendukung pengurangan subsidi BBM. Meski dianggap tak populer, tapi Gerindra yakin kebijakan itu lebih baik ketimbang banyak dana digelontorkan tapi tak tepat sasaran.

"Kita sidah punya semua, yang belum adalah kesempatan memimpin. Kalau ada yang bilang iklan itu pencitraan, saya rasa rakyat lebih cerdas," ujarnya.

Prabowo Subianton kembali gencar beriklan melalui televisi menjelang Pemilu 2014. Beberapa iklan dibuat dan ditayangkan di acara-acara yang banyak ditonton masyarakat. Beberapa iklan menyoroti harga bahan bakar minyak (BBM) yang dinilai tinggi. Dalam narasi salah satu iklan, Prabowo disebut memperjuangkan harga BBM murah. Iklan lain yang narasinya dibacakan langsung Prabowo juga mengkritik tingginya harga BBM.

"Saatnya perubahan. Kami akan membuat rakyat punya harapan. Harga pangan dan bahan bakar akan terjangkau. Masa depan akan cerah. Bergabunglah dengan kami untuk perubahan di Indonesia. Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi," kata Prabowo, dalam iklan tersebut.

Isu BBM sempat menjadi polemik ketika pembahasan Rancangan APBN Perubahan 2013 di DPR pada pertengahan tahun 2013. Pro dan kontra terjadi ketika membahas mengenai anggaran subsidi BBM yang berimbas kenaikan harga BBM bersubsidi. Ketika itu, Prabowo salah satu pihak yang berpendapat perlunya pengurangan subsidi BBM lantaran sudah membebani APBN. Dalam berbagai kesempatan, Prabowo menyampaikan dukungan terhadap pemerintah untuk menaikan harga harga BBM bersubdisi.

"Subsidi (BBM) sudah terlalu berat. Mau tidak mau pemerintah harus mencabut. Saya termasuk yang menyarankan," kata Prabowo di Jakarta, Kamis (30/5/2013). (Baca: Prabowo Dukung Harga BBM Bersubsidi Naik)

Tak hanya itu, Prabowo juga pernah menyebut tidak akan segan mengambil kebijakan tak populer demi kepentingan nasional jika terpilih menjadi presiden. Salah satu contohnya mendukung penghapusan subsidi BBM.

"Bukan popularitas yang saya cari. Kepentingan nasional yang saya utamakan. Subsidi (BBM) hanya menghamburkan APBN dan menggerus cadangan energi Indonesia," kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com