Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panda: Kata Bu Mega, 2014 Dia Sudah Nenek-nenek

Kompas.com - 10/01/2014, 11:48 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mulai memberikan sinyal mengenai maju tidaknya dia dalam Pemilihan Presiden 2014. Politisi senior PDI Perjuangan, Panda Nababan, mengatakan, Mega tak akan maju dalam Pilpres 2014. Menurut Panda, Mega mengatakan, ia sudah sering kalah dalam pertarungan calon presiden. Hal itu dikatakan Panda kepada wartawan di sela-sela Hari Ulang Tahun PDI Perjuangan di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (10/1/2014).

"Panda, kamu pikir saya tidak tahu malu, saya sudah sering kalah, 2014 umur saya 67, saya itu sudah nenek-nenek," kata Panda menirukan ucapan Mega.

Panda mengatakan, perbincangannya dengan Megawati itu terjadi menjelang Kongres PDI Perjuangan tahun 2010. Menurut Panda, sikap Mega itu tidak berubah sampai sekarang. Dengan demikian, ia mengatakan, munculnya wacana Mega-Jokowi merupakan isu yang menyesatkan.

Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara itu mengatakan, Mega akan menunjuk kader PDI Perjuangan untuk maju sebagai capres. Mengenai waktu pendeklarasian, kata dia, sepenuhnya merupakan kewenangan Mega.

"Saya pikir Ibu Mega arif. Dia punya timing. Dia punya feeling. Dia tahu betul karakter partai," kata Panda.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan Kompas, Mega mengatakan berhitung betul tentang bagaimana berkompetisi dan mengajukan calon pemimpin yang diusung partainya. Baginya, kalkulasi tidak hanya melulu bagi kepentingan partai, tetapi lebih untuk kepentingan bangsa yang lebih besar.

Meski mendapat hak prerogatif dari Kongres III PDI-P untuk menentukan calon presiden yang diusung partainya, Megawati belum bersedia membuka sosok yang dipilihnya. Bahkan, ia sendiri mengaku belum tahu apa akan maju lagi dalam pemilihan umum presiden kali ini.

”Kita mesti lihat, kita mesti ukur. Saya melihat siapa-siapa saja (yang potensial). Saya tidak mau memilih kucing dalam karung,” katanya.

Ia juga pernah meminta publik untuk sabar menunggu hingga pemilu legislatif. Saat itu, PDI Perjuangan akan mengumumkan siapa capres yang akan diusungnya. Sementara itu, sejumlah hasil survei menempatkan kader PDI Perjuangan, Joko Widodo, sebagai kandidat capres dengan elektabilitas tertinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com