Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Alie: Warga Perbatasan Lebih Suka ke Malaysia, di Mana Martabat Kita?

Kompas.com - 06/01/2014, 19:50 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mengatakan pembangunan Indonesia seharusnya dimulai dengan membangun pulau-pulau terluar. Dengan memperhatikan pulau terluar, Indonesia bisa menegakkan martabatnya sebagai sebuah bangsa.

Saat ini, masyarakat di perbatasan tidak menjadi perhatian pemerintah sehingga mereka pun banyak yang lebih memilih mencari kerja di Malaysia ketimbang di Indonesia. “Masalah masyarakat di perbatasan ini sudah bertahun-tahun, kondisinya tetap saja seperti sekarang. Mereka belanja, mencari uang di Malaysia. Di mana martabat kita saat ini?” ujar Marzuki saat berkunjung ke redaksi Kompas.com, Senin (6/1/2014).

Marzuki menjelaskan masalah kehidupan masyarakat di perbatasan sebenarnya mudah saja dilaksanakan. Misalnya, Marzuki mengusulkan perlunya dibangun bank dan pasar di tiap pulau-pulau terluar atau di kawasan perbatasan. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan rasa aman, nyaman, dan pendidikan.

“Untuk pekerjaan, minta itu banyak PTPN untuk membuat kebun di kawasan pebatasan. Untuk pulau-pulau terluar, ya biarkan saja dikelola asing dengan jangka waktu 20 tahun nanti dikembalikan lagi ke Indonesia. Daripada dibiarkan, punya kita diambil orang,” imbuh peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat ini.

Marzuki menuturkan, pembangunan di wilayah terluar di Indonesia menjadi salah satu pilar pembangunan yang menjadi konsepnya jika terpilih sebagai Presiden. Dia melihat pembangunan tidak bisa disamaratakan. Pasalnya, Indonesia tidak hanya sekadar Pulau Jawa, sehingga semua pembangunan harus disesuaikan dengan kondisi wilayahnya.

Untuk meningkatkan interaksi antarpulau, Marzuki pun berkomitmen untuk membuat sistem telekomunikasi dan angkutan laut yang memadai. Selain itu, Marzuki juga mengatakan akan melakukan distribusi guru yang merata. Kondisi pendidikan di kawasan perbatasan, sebutnya, sangat memprihatinkan. Bahkan, ada guru yang terpaksa mengajar padahal hanya lulusan SD.

“Kalau saya diberikan kesempatan menjadi Presiden, masalah di perbatasan ini akan selesai dalam waktu 5 tahun,” janji Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com