"(Logistik) yang hilang (dari gudang KPU) Jayapura, Sultra dan Medan," ujar Komisioner KPU Arief Budiman di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2014).
Arief mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kehilangan tersebut dengan berkoordinasi dengan KPU provinsi dan kabupaten/kota setempat. "Biro logistik lagi monitoring. Yang jelas, ketika ada peristiwa, harus ada yang bertanggung jawab. Apa pun itu," kata Arief dengan nada tinggi.
Ia mengatakan, KPU juga perlu mencari tahu apakah gudang tempat penyimpanan tersebut merupakan gudang milik KPU atau gudang yang disewakan. Jika disewa, kata dia, kepada pihak mana KPU daerah melakukan penyewaan. Arief menyampaikan, dia juga akan mengecek, kapan dan di mana kehilangan terjadi.
"Ini hilangnya di mana. Ketika dikirim dari provinsi ke kabupaten/kota terus hilang, atau sudah sampai di kabupaten/kota terus hilang," katanya.
Yang pasti, kata Arief, harus ada pihak yang bertanggung jawab atas hilangnya logistik di tiga daerah tersebut. Soal besar kerugian, KPU belum menghitungnya. Dia juga belum memastikan jumlah logistik yang lenyap.
"Cukup banyak," katanya.
Sebelumnya, KPU Medan mengungkapkan 8.000 unit kotak suara dan 9.000 unit bilik suara yang disimpan di gudang raib. Pegawai KPU Medan mengetahui kehilangan tersebut pada Senin (30/12/2013) lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.