Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Akil, KPK Periksa Ketua KPU Jatim

Kompas.com - 06/01/2014, 12:04 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur Andry Dewanto terkait penyidikan kasus dugaan suap sengketa pemilihan kepala daerah yang menjerat mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, Senin (6/1/2014). Andry akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut.

“Diperiksa sebagai saksi,” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha.

Sedianya, Andry diperiksa KPK pada 31 Desember 2013 lalu. Namun, ketika itu dia tidak memenuhi panggilan pemeriksaan. Menurut Andry, dirinya tidak dapat memenuhi pemeriksaan KPK Desember lalu karena tengah mengikuti tes di KPU Provinsi.

Ketika ditanya lebih jauh mengenai dugaan adanya suap-menyuap terkait proses pilkada di Jatim, Andry mengaku tidak tahu. “Secara pribadi, tidak tahu,” ujarnya singkat sebelum diperiksa.

Juru Bicara KPK Johan Budi sebelumnya mengatakan, KPK memasukkan nama Andry dalam daftar saksi kasus Akil karena ada dugaan keterkaitan dia dengan kasus yang tengah disidik tersebut. Menurut Johan, Andry diperiksa sebagai saksi karena dianggap mengetahui, mendengar, ataupun melihat peristiwa pidana yang disangkakan kepada tersangka.

Selain Andry, KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi lainnya, yakni Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza, Wakil Bupati Lampung Selatan Eki Setyanto, ajudan Bupati Buton yang bernama Yusran, pengusaha La Ode Muhahmmad Agus Mu’min, Kepala Cabang Bank Mandiri KC Plaza Mandiri Ulupi Maweh Martani, serta tiga orang dari pihak swasta, yakni Susanto, Kurrotul Aini, dan Dadang Prijatna.

Dalam kasus ini, Akil diduga menerima pemberian hadiah atau janji terkait sengketa pilkada yang ditangani MK, termasuk sengketa pilkada Lebak dan Gunung Mas. Akil juga diduga melakukan tindak pidana pencucian uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com