"Buktinya itu orang-orang Australia pakai celana kolor berjemur di pantai-pantai Bali. Ini jelas mempermalukan Australia," ujar Priyo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (3/1/2014).
Warga Australia justru tidak menaati imbauan yang dilontarkan pemerintahnya. Mereka, sebut Priyo, tak mempersoalkan keamanan di Indonesia dan dengan senang berlibur ke Jakarta dan Bali.
"Saya melihat juga di tempat-tempat wisata lain. Mereka tenang dan tidak ambil pusing. Itu karena salah kaprah pihak Kemenlu Australia yang terlalu panik dan akhirnya disepelekan warganya sendiri," ucap politisi Partai Golkar ini.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Australia mengeluarkan peringatan untuk bersikap ekstra waspada ketika berada di Indonesia, termasuk ke Bali, karena kemungkinan adanya serangan teror.
"Pihak berwenang Indonesia sudah memperingatkan bahwa kelompok ekstremis mungkin berencana menyerang gereja di Jakarta dan di tempat lain di Indonesia, menjelang perubahan tahun," demikian bunyi peringatan perjalanan tersebut.
Namun, kekhawatiran Australia ini akhirnya tidak menjadi nyata setelah tim Detasemen Khusus Antiteror berhasil menembak enam orang pelaku teror pada malam pergantian tahun. Keenam pelaku teror ini diketahui masih merupakan bagian dari jaringan teroris Abu Roban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.