Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Disebut Pernah Minta Adhi Karya Mundur dari Proyek Hambalang

Kompas.com - 03/01/2014, 14:19 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, melalui Direktur Pemasaran PT Anak Negeri saat itu, Mindo Rosalina Manulang, pernah meminta PT Adhi Karya mundur dari proyek Hambalang. Hal itu berdasarkan pengakuan Manajer Operasional PT Adhi Karya M Arief Taufiqurrahman ketika bersaksi untuk terdakwa kasus dugaan korupsi Hambalang, mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (3/1/2014).

"Waktu itu, kita (Adhi Karya) diminta mundur sama Ibu Rosa agar proyek itu Adhi Karya tidak ikut-ikutan," kata Arief.

Arief menjelaskan, permintaan itu disampaikan Rosa dalam pertemuan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta. Pertemuan itu, terang Arief, juga dihadiri oleh Deddy dan Lisa Lukitawati Isa dari CV Rifa Medika.

"Saat proses lelang kita pernah ketemu," katanya.

Menurut Arief, Rosa meminta Adhi Karya mundur karena perusahaan Nazaruddin, yaitu PT Duta Graha Indah, sudah mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan proyek Hambalang.

"Bu Rossa sudah banyak belanja," kata Arief.

"Maksudnya belanja?" tanya jaksa Kiki Ahmad Yani.

"Ya, sudah keluar uang," jawab Arief.

Seperti diketahui, dari kesaksian Rosa sebelumnya, proyek Hambalang menjadi rebutan banyak pihak, di antaranya mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sylvia Sholeha alias Bu Pur. Rosa adalah anak buah Nazarudin dari Permai Group.

Dalam dakwaan, setelah Rosa meminta Adhi Karya mundur, Anas kemudian juga menyampaikan kepada Nazaruddin agar tidak mengambil proyek konstruksi pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com