"Ditemukan semuanya di ruangan paling depan setelah terjadi baku tembak dengan petugas," kata Boy, kepada wartawan, Rabu.
Menurut Boy, semua terduga teroris itu ditembak petugas tim Detasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri setelah menolak menyerahkan diri. Saat permohonan penyerahan diri itu ditolak, katanya, petugas tim Densus 88 menembaki rumah kontrakan dalam keadaan gelap.
Boy mengatakan, para petugas baru bisa memastikan bahwa pelaku yang awalnya diduga tiga sampai empat orang ternyata berjumlah lima orang sekitar pukul 05.00 WIB.
Selain menemukan lima pistol dan satu revolver, petugas juga menemukan rangkaian bom yang siap digunakan.
Pernyataan Boy itu meluruskan informasi sebelumnya yang menyatakan para terduga teroris ditemukan di kamar mandi. Disebutkan bahwa tembok kamar mandi, tempat jenazah terduga teroris itu ditemukan, hancur. Diduga, ada sebagian dari para teroris yang tewas akibat tertimpa reruntuhan tembok. Namun, ada pula yang tewas akibat terkena tembakan.
Sebelumnya diberitakan, tim Densus 88 melakukan penggerebekan rumah kontrakan yang berlokasi di Gang H Hasan, Jalan KH Dewantoro, RT/ RW 04/07, Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Diduga, di rumah ini berkumpul kelompok terduga teroris terkait penembakan polisi dan ledakan di Vihara Ekayana, beberapa waktu lalu.
Baku tembak selama sekitar 10 jam dan ledakan mewarnai penggerebekan ini. Polisi menyebutkan para terduga memiliki enam rangkaian bom dan menyebutkan di rumah itu ada enam ruangan yang dapat dipakai untuk para terduga bersembunyi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.