Ia menjelaskan, di mata masyarakat Gus Dur dikenal sebagai sosok yang selalu membela kaum minoritas. Namun menurutnya, Gus Dur bukanlah pembela kaum minoritas. Melainkan merupakan sosok pemimpin yang selalu membela kaum yang lemah.
"Siapa pun yang dilemahkan, dipinggirkan akan dibela oleh Gus Dur," katanya.
Selain itu, ia mengatakan, Gus Dur merupakan pribadi yang ikhlas dan tidak pernah mengeluh. Ia mencontohkan, ketika Gus Dur sakit tak pernah sekali pun ia mengeluh kepada Tuhan. Menurutnya, jika mengeluh, ia tidak ikhlas menerima pemberian Tuhan.
Contoh lain, sifat humoris yang selalu ditunjukkan Gus Dur setiap waktu juga merupakan cerminan sifat ikhlasnya. Ia mengatakan, Gus Dur tak senang dengan hal-hal yang dianggap merepotkan. Jika sesuatu dapat dilakukan dengan mudah, sudah seharusnya tidak perlu dipersulit.
"Kalau bisa dipermudah, jangan dipersulit. Gitu aja kok repot," demikian kata Yenny menirukan Gus Dur.
Kegiatan haul tersebut diselenggarakan di kediaman Gus Dur yang terletak di Jalan Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan. Kegiatan tersebut diisi dengan istighosah dan pembacaan satu juta Surat Al Ikhlas.
Ribuan jamaah nampak memadati kegiatan tersebut. Mereka datang dari berbagai penjuru wilayah di Indonesia.
Selain masyarakat, nampak hadir pula sejumlah tokoh penting seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Wakil Dubes AS untuk Indonesia Kristen Bauer, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Selain itu hadir pula Kapolri Jenderal Pol Sutarman, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, tokoh agama Frans Magnis Suseno, dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.