Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Pertimbangan Memilih Capres?

Kompas.com - 22/12/2013, 12:50 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat pemilih di Indonesia memiliki sejumlah pertimbangan untuk memberikan hak suaranya pada calon presiden. Pertimbangan-pertimbangan tersebut terungkap dari hasil survei yang dilakukan Pol-Tracking Institute baru-baru ini.

Direktur Eksekutif Pol-Tracking Hanta Yuda mengungkapkan, sebanyak 47,85 persen pemilih yang menjadi responden sangat mempertimbangkan kemampuan calon presiden dalam menyelesaikan masalah. Lainnya, sebanyak 31,11 persen responden juga mempertimbangkan sifat dan kepribadian para calon presiden yang ada.

"Sedangkan 3,21 persen responden masih mempertimbangkan latar belakang agama, 2,81 persen mempertimbangkan latar belakang partai politiknya, dan ada responden di bawah 1 persen yang mempertimbangkan asal daerah calon presiden yang ada," kata Hanta, di Jakarta, Minggu (22/12/2013).

Dalam survei tersebut, Pol-Tracking juga melakukan survei pada karakter yang harus dimiliki oleh calon presiden. Hasilnya, para responden menginginkan calon presiden dapat berintegritas secara moral atau jujur, memiliki pengalaman dalam memimpin, berempati, kompeten, visioner, dan berpenampilan menarik.

"Integritas moral dan empati adalah duua karakter penting yang harus dimiliki oleh kandidat calon presiden menurut publik. Ini krusial karena isu politik mendegradasi kepercayaan publik pada dua karakter tersebut," ujarnya.

Terakhir, kata Hanta, responden juga menginginkan calon presiden yang ada memiliki kemampuan memberantas korupsi (20,05 persen), melayani publik dengan baik (8,25 persen), menegakkan hukum (6,37 persen), mengatasi masalah keamanan (5,78 persen), dan mampu mengatasi permasalahan lingkungan (1,09 persen).

"Ini artinya masalah korupsi harus menjadi prioritas kebijakan utama bagi calon presiden," tegasnya.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan Pol-Tracking pada 13 September 2013 hingga 11 Oktober 2013 secara serempak di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah responden yang dijadikan sampel mencapai 2.010 orang dengan usia minimal 17 tahun.

Wawancara dilakukan secara tatap muka dan kuisioner. Margin of error diklaim sebesar sekitar 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun mengenai sumber dana untuk pembiayaan survei, Pol-Tracking mengklaim menggunakan dana internal.

Jumlah dananya tidak disampaikan, tapi salah satunya berasal dari subsidi silang (profit) berbagai survei-survei daerah pemilihan (calon anggota legislatif) yang tidak dipublikasikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com