Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Harusnya SBY Jadi Profesor di IPB..."

Kompas.com - 20/12/2013, 16:56 WIB
Sandro Gatra

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menyampaikan orasi ilmiah di Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Jumat (20/12/2013) sore. Kali ini, dalam Dies Natalis ke-50 IPB, Kepala Negara menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Pengarusutamaan Pertanian untuk Pembangunan Berkelanjutan".

Sebelumnya, Presiden sudah menyampaikan orasi ilmiah pada 4 November 2008 dengan judul "Ekonomi Indonesia Abad 21 Menjawab Tantangan Globalisasi".

Di awal orasinya, ia menyinggung ketika dirinya mempertahankan disertasi untuk memperoleh gelar doktor di IPB pada 2004 atau sebelum menjabat sebagai Presiden.

Dua hari sebelum sidang, katanya, sejumlah rekannya menakut-nakuti. Jika di universitas lain ujian sama dengan deklarasi akan menjadi doktor, maka, kata Presiden, di IPB bisa saja tidak lulus.

"Kalau di IPB ujian, yah ujian. Bisa lulus, bisa tidak lulus," kata Presiden disambut tepuk tangan para sivitas akademika IPB.

Presiden lalu mengungkapkan hal lain ketika dirinya selesai menyampaikan disertasi. Ia mengaku ketika itu menerima informasi bahwa dirinya dipuji oleh salah satu profesor penguji yang berasal dari negara lain.

"Saya diberi tahu, saya tidak mendengar langsung. Tapi konon salah satu penguji, kebetulan salah satu profesor dari negara sahabat, menanyakan kepada kolega penguji dari Indonesia, apakah betul yang kita uji tadi mau jadi presiden? Waktu itu sudah selesai pemilihan presiden putaran kedua," kata Presiden.

Dijawablah oleh tim penguji yang lain, benar. Apa kata profesor itu? "Sayang sekali kalau hanya jadi presiden. Harusnya dia bisa jadi profesor di IPB ini," tambah Presiden disambut tawa para hadirin.

Seperti diketahui, tinggal gelar profesor yang belum disematkan ke Presiden. Ia sudah mendapatkan gelar doktor serta doktor honoris causa dari berbagai universitas di Indonesia dan luar negeri.

"Jadi, nasihat saya kepada calon presiden, jangan berani-berani sama profesor," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com