Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman mengatakan, Polri telah bekerja sama dengan TNI dan stakeholder terkait dalam pelaksanaan Operasi Lilin 2013. Berbagai latihan persiapan telah dilakukan, termasuk latihan untuk menghadapi kondisi kontijensi yang mungkin terjadi.
"Kita kerja sama dengan Panglima TNI, kemudian tindakan dengan menggunakan Protap 01," kata Sutarman seusai menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat "Lilin-2013", di pelataran utara Lapangan Monas, Jumat (20/12/2013).
Sutarman menambahkan, sebanyak 144.460 personel gabungan diterjunkan, terdiri dari 92.009 personel Polri, 16.982 personel TNI, dan 35.473 personel instansi terkait beserta komponen masyarakat lainnya. Nantinya, mereka akan ditempatkan di 1.962 pos pengamanan dan 620 pos pelayanan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Tentu, kita berdoa mudah-mudahan tidak ada tindakan sekelompok masyarakat yang melakukan tindakan anarkistis. Sehingga, seluruh kegiatan menjelang saat Natal dan Tahun Baru dapat berjalan baik," tukasnya.
Untuk diketahui, isi Protap Kapolri /1/X/2010 tentang Penanggulangan Tindakan Anarkis mengatur tentang pengambilan tindakan tegas dalam menangani aksi anarkistis dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Kendali tangan kosong keras.
b. Kendali senjata tumpul dan senjata kimia, antara lain, gas air mata atau alat lain sesuai standar Polri.
c. Kendali dengan menggunakan senjata api atau alat lain untuk menghentikan tindakan atau perilaku anarki yang dapat menyebabkan luka parah atau kematian anggota Polri atau anggota masyarakat atau kerusakan dan/atau kerugian harta benda didahului dengan tembakan peringatan ke arah yang tidak membahayakan.
d. Apabila pelaku tidak mengindahkan tembakan peringatan maka dilakukan tembakan terarah kepada sasaran yang tidak mematikan.