"Kemungkinan akan ada serangan-serangan terorisme di beberapa titik, Poso, Solo, Bima, kita menonitor pergerakan mereka," kata Sutarman, di sela-sela rapat kerja bersama Komisi III DPR, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (16/12/2013).
Ia melanjutkan, Polri masih mengendus kuat adanya pergerakan terorisme di sejumlah daerah. Berdasarkan pengamatan, kata Sutarman, pergerakan teroris di Indonesia ada di sekitar Poso, Solo, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Lampung, dan lainnya.
Informasi tersebut diakui Sutarman telah disampaikan pada Presiden SBY dan pada jajaran kepolisian di daerah. Ia menyampaikan kepada presiden bahwa kemungkinan serangan teroris akan terjadi di akhir tahun, jelang Natal dan pergantian malam tahun baru.
"Harus dilakukan langkah preventif sehingga mereka tidak melakukan penyerangan dan kita akan melakukan pendekatan, kita akan amankan dan masyarakat juga harus hati-hati," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR Sutarman juga menyampaikan bahwa Polri telah menangkap seseorang berinisial RR atau A yang diduga terlibat dalam aksi teror peledakan di Wihara Ekayana, Jakarta Barat, pada Agustus 2013 lalu. Penangkapan RR dilakukan pada akhir pekan lalu.
Selain itu, Mabes Polri mengakut telah berhasil menangkap tujuh orang yang menjadi tersangka dalam aksi teror penembakan anggota kepolisian. Ketujuh orang itu adalah Iqbal, Liong, Asep, Budi Alamsyah, Arif Widagdo, Suyono dan Cahyo. Saat ini seluruhnya tengah diperiksa intensif oleh Mabes Polri. Dari penangkapan tersebut, Polri berhasil menyita barang bukti berupa 28 pucuk senjata pabrikan maupun rakitan, 18 air soft gun, serta 3.000 butir amunisi. Pemeriksaan intensif terus dilakukan Polri untuk mengungkap semua pelaku dari dua aksi teror tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.