Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Istana soal Keterlibatan Sepupu SBY dalam Kasus Hambalang

Kompas.com - 15/12/2013, 08:50 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Widodo Wisnu Sayoko, disebut Bu Pur (saksi kasus Hambalang), sebagai sepupu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang membantu kontrak tahun jamak proyek Hambalang. Pihak Istana menolak mengomentari hal tersebut. 

"Biarkan saja pengadilan yang putuskan dan proses itu," ujar Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, saat ditanya soal sosok Widodo saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (15/12/2013).

Tak puas dengan jawaban Julian, wartawan kembali mencecar soal kebenaran sosok Widodo yang disebut sebagai sepupu SBY. Julian mengaku bingung dan berkilah, terlalu banyak pertanyaan yang ditujukan kepadanya meski semua wartawan fokus bertanya soal Widodo.

Setelah ditanya berkali-kali, Julian tetap tak mau menjawab lugas. Dia memilih menyerahkan kasus Hambalang ini pada proses hukum yang sedang berjalan.

"Jadi kami ikuti saja. Kami hormati apa yang berjalan, sebagaimana yang memang harus dilakukan pengadilan. Saya tidak perlu komentari. Cari isu substansial-lah, hal-hal kayak begitu masak ditanyakan ke saya," ujar Julian menyudahi wawancara.

Sepupu SBY

Sylvia Sholeha alias Bu Pur mengatakan, terdakwa kasus dugaan korupsi proyek Hambalang Deddy Kusdinar mengenal seseorang bernama Widodo Wisnu Sayoko. Menurutnya, Widodo adalah sepupu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Widodo siapa?" tanya Ketua Majelis Hakim Amin Ismanto dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (10/12/2013).

"Sepupunya Bapak," jawab Bu Pur.

"Bapak siapa?" tanya hakim lagi.

"Pak SBY," jawab Bu Pur.

Dalam kasus ini, Widodo disebut ikut membantu pengurusan kontrak proyek Hambalang menjadi tahun jamak (multiyears) sebesar Rp 2,5 triliun. Widodo, saat bersaksi di sidang Hambalang, mengaku pernah mengikuti rapat bersama pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga di Kementerian Keuangan. Namun, Widodo mengaku hanya datang karena diajak atasannya, Arif Gunawan alias Arif Gundul, dan membantah ikut pembahasan anggaran proyek Hambalang.

Widodo mengaku mengenal Bu Pur. Dia mengatakan tak pernah membahas proyek Hambalang dengan Bu Pur. Selain itu, dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Bu Pur, Widodo disebut pernah meminta tolong untuk dihubungkan dengan Kapolda Metro Jaya yang saat itu dijabat Jenderal (Pol) Sutarman.

"Bunda, ini saya mau minta tolong, ada orang Kemenpora ingin minta bantuan bahwa ada ancaman berupa selembar kertas dari LSM. Bisa enggak minta tolong Kapolda Metro," kata Bu Pur, menirukan ucapan Widodo yang tercantum dalam BAP tersebut.

Bu Pur, menurut mantan Direktur Pemasaran PT Anak Negeri (anak perusahaan Permai Group) Mindo Rosalina Manulang, juga menginginkan proyek Hambalang. Hal itu diketahuinya dari Sekretaris Menpora Wafid Muharam.

Perusahaan Nazaruddin akhirnya tergeser dari proyek itu karena Bu Pur sudah lebih dulu mendapatkan proyek khusus untuk pengadaan peralatan Hambalang. Dalam persidangan ini, Bu Pur membantah ikut mengurus proyek Hambalang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com