"Pergerakannya ada yang dari Jawa Timur, NTB, Bima, Sulawesi Selatan dan beberapa daerah lainnya," kata Kapolri Jenderal Sutarman saat dijumpai di Mabes Polri, Jumat (13/12/2013). Polri, ujar dia, sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk meminimalisir ancaman teror yang mungkin ditebar kelompok itu.
Pemantauan gerakan kelompok tersebut merupakan salah satu langkah antisipasi itu. "Sel teroris ini sudah terpecah menjadi banyak, ada jaringan timur dan barat. (Saat ini) tim survei kami tetap mengikuti," ujar Sutarman.
Terpisah, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Suhardi Alius mengatakan saat ini tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri bergerak ke daerah-daerah yang berpotensi rawan konflik dan tumbuh jaringan teroris. Tim khusus ini dibantu kepolisian daerah setempat.
Menurut Suhardi, sampai sekarang belum ada ancaman dari kelompok mana pun. Meski demikian langkah antisipasi tetap dilakukan. "Kan anggota kami terbatas. Jadi teman-teman di wilayah menjadi mitra kami untuk mendeteksi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.